Saturday, February 5, 2022

(REVIEW) PENGALAMAN STAYCATION KELUARGA DI HYATT REGENCY HOTEL JOGYA

February 05, 2022 0

 

https://www.hyatt.com/en-US/hotel/indonesia/hyatt-regency-yogyakarta/yogya

Masih dalam rangkaian Road Trip bulan desember lalu, selain bersilaturahmi ke Keluarga besar di Solo, kami juga menyempatkan diri Staycation sejenak di Jogyakarta sebelum kembali ke Jakarta. Karena masih dalam kondisi pandemi dan membawa anak-anak juga orang tua, kami sengaja memilih Sataycation di hotel ketimbang mengunjungi objek-objek wisata. Oleh karena itu pemilihan hotel untuk staycation sangat penting. Jangan sampai anak-anak merasa bosan selama menginap. Para orang tua juga tetep harus bisa bersantai dan menikmati masa liburannya. Setelah riset dan riset akhirnya pilihan kali Jatuh ke  Hyatt Regency Yogyakarta. 


LOKASI

Lokasi Hyatt Regency Jogya via google maps

Hyatt Regency Hotel ini terletak di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Yogyakarta, Indonesia. Kami sampai di lokasi sore menjelang malam hari. Sempat khawatir lokasinya akan jauh dari keramaian dan sulit menemukan supermarket, restoran dan lainnya ternyata tidak. Lokasinya mudah ditemukan. Diluar hotel banyak kedai-kedai makanan, warung dan supermarket untuk membeli cemilan atau keperluan lain yang tidak tersedia di hotel. Untuk order makanan online pun mudah walaupun tetap harus olah raga sedikit karena jarak antara kamar ke lobi luar untuk mengambil pesanannya cukup jauh.


SERVICE  

Sesaat setelah check in dan diberi penjelasan tentang Hyatt regency hotel Jogya

Sesampainya disana kami langsung disambut dengan ramah oleh para staff. Tidak lupa cek suhu tubuh, cuci tangan dan melewati metal detector saat awal datang sebagai protokol. Beberapa dari kami diberikan kalung dari rangkaian bunga melati. Staff lain jg membantu mengeluarkan koper-koper dari mobil dan mengantar ke lobi dalam untuk check in. Anak-anak langsung berlarian melihat ikan di dalam kolam sepanjang koridor menuju lobi dalam. Sesampainya di lobi untuk check in, melihat saya dan eyang kung yang sedikit kerepotan mengejar anak-anak, Staffnya pun dengan ramah menawarkan susu kotak untuk anak-anak. Anggota keluarga lain pun di tawarkan welcome drink berupa fruit punch atau minuman jahe hangat sembari dijelaskan tentang area Hyatt Regency Hotel Jogya yang sangat luas ini. Saya akui untuk urusan service, keramahan para staff disini merupakan yang terbaik.


KAMAR

Pemandangan dari jendela kamar
Kami memesan 3 kamar tipe Deluxe King Garden view dengan request connecting door. Di masing- masing pintu kamar terdapat segel yang menandakan bahwa kamar itu sudah dibersihkan disterilkan dan tidak ada yang masuk sebelum kami masuk sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan Hyatt Regency Hotel Jogya. Dari tiga kamar yang kami pesan, ternyata satu kamar lainnya tidak sesuai yang kami butuhkan yaitu single bed. Akhirnya kami request untuk ganti kamar. Respon staffnya cepat dan untungnya kami bisa dapat kamar yang masih berdekatan. Kamar hotel ini bernuansa klasik dengan perabotan yang didominasi kayu. Kebersihan kamarnya khas bintang 5 yang tidak perlu diragukan. Untuk tipe kamar yang kami pesan tidak terdapat balkon namun tetap bisa menikmati pemandangan dari jendela yang sangat besar mengarah ke kebun hotel. 

Complimentary yang diberikan pihak hotel adalah 2 botol air mineral, kopi dan teh juga 2 pop mie mini yang tersedia bersama water heater dan gelas. Anehnya ini ditempatkan di dalam lemari pakaian yang sebenarnya bagi saya pribadi tidak masalah bahkan cenderung lebih aman dari jangkauan anak2. Didalam lemari tersedia brankas untuk menyimpan barang berharga, beserta meja setrika, kimono, beberapa hanger, sandal hotel juga laci - laci yang berisi laundy bag. Pada bagian bathtub kamar mandi di alasi dengan anti slip sehingga aman untuk anak-anak bermain. Amenities toilet yang disediakan tertata dengan rapih. lengkap dengan kertas convenience collection yang berisi daftar apa saja barang - barang yang bisa kita bawa pulang dan tidak.  

Staycation sambil ujian di Hyatt Regency Jogya

Di dalam kamar juga tersedia meja bekerja yang cukup besar. Sangat nyaman digunakan untuk meletakkan laptop dan perlengkapan bekerja lainnya. Diatas meja diletakkan vas bunga kecil yang berisi bunga segar juga welcome gift berupa wingko dan bingkisan kecil yang berisi masker, hand sanitizer, tisue basah. FYI, Rasa wingkonya enak sekaliii. Siaran TV cukup beragam, Wifi yang disediakan juga cepat. Terbukti dengan adik saya yang lancar mengerjakan ujian online tanpa ada hambatan koneksi.

Pulas beristirahat

MAKANAN


Malam hari pun tiba. Saatnya makan malam. Kami penasaran dengan Angkringan by Hyatt yang mendapatkan banyak review bagus. Ternyata jarak antara lobi dan angkringannya cukup jauh. ditambah kondisi malam yang gelap dan minimnya petunjuk arah membuat kami cukup bingung mencari lokasi angkringannya belum lagi harus menggendong adik ken. Sesampainya disana cukup kagum dengan tempatnya yang cozy. Betul-betul angkringan bintang 5. 

foto dari web impesa.com
Menu makanan malam itu

Pilihan makanannya pun beragam khas angkringan. Tinggal comot kemudian di panaskan sendiri. Ada juga beberapa menu yang bisa dipesan untuk terlebih dahulu dimasak seperti nasi goreng, mie godgog dll. Karena kondisi angkringan malam itu cukup ramai, alhasil saya kurang puas memilih makanannya. Harganya tentu saja lebih mahal dengan angkringan di luar tapi sesuai dengan kebersihan nya. Untuk rasa makanan di angkringan ini tidak terlalu istimewa. Next time sepertinya saya akan memilih untuk pergi keluar atau memesan grab food untuk makan malam.

Breakfast time

Pagi harinya, waktu sarapan pun tiba. Kami menuju kemangi bistro Hyatt Regency Hotel Jogya yang ada di lantai bawah dekat lobi masuk. Suasana waktu itu cukup ramai, kami memilih tempat di outdoor dekat kolam renang. Protokol kesehatan di area breakfast ini juga tetap di terapkan seperti cek suhu tubuh ketika memasuki wilayah bistro dan juga para staff yang mengambilkan makanan untuk kita di setiap buffet makanan. Pilihan sarapannya lengkap dan sangat bervariasi. Cocok untuk semua usia dan kalangan. Mulai dari eyang kung yang lebih suka makanan lembut dan tradisional. Saya dan adik saya lebih memilih makanan western dan roti. Sedangkan anak-anak lebih memilih menu bubur dan cereal.  Sayang, pilihan minuman hangatnya kurang bervariasi. Tapi soal rasa makanan kami cukup puas. Semua enak dan cocok dengan lidah kami.


FASILITAS

Kolam renang Hyatt Regency Jogya

Water Slide di Hyatt Regency Jogya

Fasilitas di Hyatt Regency Hotel Jogya ini diluar ekspektasi saya. Kolam renang yang disediakan sangat luas dan beragam. Ditambah dengan suasana candi khas jogya membuat area kolam renang lebih mirip water park. Sayangnya kami mengurungkan niat untuk berenang karna kondisi adik yang sedang tidak fit untuk bermain air. 

Bersepeda dengan KIDOS

Sebagai gantinya kami memilih untuk bermain sepeda keliling area hotel. Ada banyak sekali pilihan sepeda yang bisa dipinjam gratis untuk para in house guest. Mulai dari otoped anak, sepeda roda tiga untuk anak balita, sepeda tandem dll. Saya memlih sepeda dengan boncengan anak di belakang dan sepeda kecil yang ukurannya pas sekali untuk kakak.

Mengitari pinggir lapangan golf  Hyatt Regency Jogya

Bersepeda mengitari area jogging track dan jalur sepeda di pinggir lapangan golf yang hijau bersih dan terawat benar-benar membawa suasana damai di hati. FYI, Kakak akhirnya mahir bersepeda di hotel ini lho.

Kakak bermain ATV di Hyatt Regency Jogya

Selain sepeda, ada pula fasilitas lain seperti electric grab wheels dan ATV yang dapat disewa berbayar oleh pengunjung karena menggunakan pihak ketiga. 



Ternyata di Hyatt Regency Hotel Jogya ini juga ada mini zoo nya lho. Ada kucing, ular, iguana, guinea pig dan kura-kura yang bisa dilihat dan diajak main bersama di waktu tertentu. Karena kami hanya menginap semalam kami tidak sempat melihat lihat semua fasilitas yang ada. padahal kami sangat penasaran dengan pemancingan, gym dan spa yang mereka punya. mungkin lain waktu bisa menikmati semua ya. Oiya, satu tips dari saya, karena Hyatt Regency Hotel ini sangat luas dan kebanyakan aksesnya bertangga, sebaiknya siapkan kondisi yang fit untuk menjelajah setiap fasilitasnya. terutama jika membawa anak kecil. (Siap-siap gendong)


PENILAIAN

Sesaat sebelum meninggalkan Hyatt Regency Jogya

Pengalaman Staycation di Hyatt Regency Jogya bersama dengan keluarga kemarin benar-benar tidak terlupakan. Kalau bukan karena cuti kerja adik yang sudah habis dan kami harus segera kembali ke Jakarta, kami betul-betul akan mempepanjang masa liburan kami disana. 


+ Staff super Ramah

+ Fasilitas lengkap untuk anak-anak, orang dewasa juga orang tua

+ Pilihan sarapan beragam cocok untuk semua usia

+ Suasana Jogya nya terasa kental

+ Pemandangannya sangat menenangkan hati. benar-benar cocok untuk healing kalo bahasa anak sekarang. dengan hamparan lapangan golf yang luas ditambah banyak kolam yang seperti berada water castle

+ Rate nya sangat worth it untuk ukuran hotel bintang 5 dengan segala fasilitasnya


Rasanya akan sangat panjang jika menyebutkan semua kelebihan hotel ini. Tapi disamping itu, tetap ada kekurangannya yang menurut kami masih bisa di tolelir dan mungkin bisa jadi bahan perbaikan Hyatt Regency Jogya kedepannya.


- Minim petunjuk arah ke area fasilitas

- Area sangat luas namun kurang stroller or Wheels chair friendly. 


Over all kami sangat merekomendasikan hotel ini sebagai pilihan Staycation di area Jogyakarta. So, Happy Holiday. Stay Happy, Stay Healthy and Stay Save



Salam Sayang,








Saturday, January 1, 2022

FAREWELL 2021

January 01, 2022 0

Rasanya baru kemarin saya menulis tentang RESOLUSI 2021 saya. Sekarang kalo saya melihat buku yang saya pinjam dari seorang teman rasanya mau menertawakan diri sendiri. Saya bahkan lupa sudah berapa banyak buku yang berhasil saya baca. Mestinya dulu saya menulis resolusi membeli minimal 3 buku saja. Dengan begitu satu resolusi saya sudah terpenuhi. Tapi yang sudah berlalu biarlah berlalu. 


Awal tahun 2022, saya tidak akan membuat GRATITUDE LIST seperti yang saya buat di tahun lalu. Bukan karena saya tidak bersyukur, tapi memang tidak mau saja. Sebagai gantinya saya akan flashback singkat ke tahun 2021 yang munurut saya lumayan banyak menguji kesehatan fisik dan mental. Awal tahun diawali dengan ART yang resign. Drama ART juga berlanjut hingga sepanjang tahun. Cukup untuk membuat saya peka terhadap kemunafikan orang lain dan memberi pelajaran berharga kalau sebisa mungkin tetap pasang batasan kepada ART dan tidak terlalu bergantung pada mereka. 


Mengurus anak sekaligus mengurus pekerjaan rumah di waktu yang sama juga harus menyelesaikan pekerjaan kantor sempat beberapa bulan saya rasakan. Mulai dari senang, bersyukur, marah, malu dengan rekan kerja, lelah hingga menangis saat menidurkan anak-anak sudah penah saya rasakan. Konsultasi ke psikolog pun akhirnya saya lakukan walaupun secara online dan dirasa tidak memberikan efek apapun. Terlalu banyak pekerjaan yang harus dilakukan membuat saya lelah fisik dan juga mental begitu kata psikolognya.


Satu bulan sempat 'bersantai sedikit' karena mendapatkan ART pengganti, cobaan kembali datang saat kami sekeluarga harus tepapar COVID. Kembali saya harus merasakan mengurus semuanya sekaligus ditambah dalam kondisi sakit dan harus mengurus semua anggota keluarga yang sakit. Bukan hanya lelah dan kesal, saat itu saya sangat marah dengan suami saya yang abai menjaga protokol. Tidak mau memisahkan diri dengan anggota keluarga lain yang sehat, tidak mau ke dokter saat gejala awal timbul bahkan memarahi saya di depan anggota keluarga lain karena saya memaksa untuk ke dokter. Rasanya sudah habis kesabaran saya. Sejak kejadian itu, tidak pernah lagi saya menahan diri untuk tidak menegur kalau perlu dengan nada tinggi jika memang diperlukan. 


Setelah kami semua sembuh, masalah ART kembali datang. tidak perlu dijelaskan secara detail. intinya saya sudah mulai terbiasa tanpa ART dan berjanji tidak akan pernah bergantung pada mereka jadi semua masih bisa terkendali bahkan alhamdulillah diberikan pengganti yang lebih baik. Ditambah 3 bulan setelah itu harus berkerja ekstra karena kekurangan beberapa anggota tim di unit tempat berkerja. Bulan desember disegarkan dengan road trip sekeluarga yang walaupun tidak sesempurna bayangan karena adik naya sakit selama disana, tapi sangat menyebuhkan batin terhadap rasa lelah sepanjang tahun 2021.


Tahun 2021 ditutup dengan keikutsertaan saya dengan program semacam pensiun dini dari perusahaan yang mana saya harap bisa lebih mempererat hubungan kami sekeluarga, menjadi pembuka pintu rezeki yang lebih besar untuk keluarga ini dan memberikan suasana baru untuk diri saya sendiri saat saya berkerja di perusahaan lain nanti. Walaupun sampai malam ini perngajuan saya masih di tolak tapi saya tetap percaya bahwa Allah telah mempersiapkan rencana terbaikNya untuk kami.


Dibalik itu semua, saya menyadari kalau ujian yang diberikan ke saya sepanjang tahun lebih menguatkan peran saya sebagai seorang ibu sekaligus suami sebagai seorang ayah. Tidak ada lagi konsep patriaki, semua pekerjaan rumah dan mengurus anak dikerjakan berdua seperti halnya dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Anak-anak juga menjadi sangat dekat dengan ayahnya. Tidak ada lagi rengekan yang hanya bisa dihentikan oleh mama. Sekarang ayah juga bisa membuat rengekan berhenti. 




Salam Sayang,






Saturday, December 25, 2021

ROAD TRIP MASA PANDEMI DENGAN 2 TODDLER

December 25, 2021 0
Sudah hampir 3 tahun kami sekeluarga tidak bersilaturahmi langsung dengan keluarga besar di Solo. Alhamdulillah, pertengahan desember kemarin, kami berkesempatan untuk melakukan itu sekaligus road trip dengan keluarga. Karna sudah ditunggu-tunggu, persiapan juga sudah saya lakukan dari jauh-jauh hari. Cukup khawatir juga mengingat ini perjalanan jarak jauh pertama Adik kenzie dan Adik Naya ditambah masih kondisi pandemi walaupun sudah diberi lampu hijau alias aman bepergian oleh pemerintah. Tapi karena rasa rindu kanmpung halaman ditambah jenuh dengan rutinitas. akhirnya kami memberanikan diri. Tentunya tetap dengan protokol yang ketat.
Kami berangkat menggunakan 2 mobil tanggal 10 Desember kemarin pukul 05:30 sore. Melenceng sedikit dari rencana awal yang seharusnya berangkat usai sholat jumat sebelum waktu Ashar. 
Perkiraan kami bisa sampai di rest area sekitar pukul 8 malam untuk makan malam tapi diluar dugaan, lalu lintas sangat padat di dalam tol sehingga kami baru bisa melipir ke rest area sekitar pukul 10 malam! untungnya Eyang uti sudah menyiapkan sekotak nasi lengkap dengan lauk dan sayurnya untuk masing -masing mobil. Setidaknya anak-anak bisa masih bisa makan malam tepat waktu sebelum sampai rest area. 
Sedangkan yang dewasa harus bersabar dengan cemilan yang ada di dalam mobil sampai menemukan rest area. Untungnya selarut itu masih ada mini market dan restoran yang buka.  Yah, walaupun akhirnya kami harus makan dengan menu seadanya. Tapi justru itulah seni dari road trip.
Selama di rest area, selain untuk peregangan, kami juga menggunakan waktunya untuk ke kamar kecil, menggantikan popok kidos, membeli beberapa cemilan atau minuman dan juga bensin. Ribed memang. Belum lagi kami harus tetap jaga protokol. sedikit2 semprot desinfektan dan hand sanitizer. tapi alhamdulillah kidos Happy, tidak rewel dan penurut selaa di perjalanan.
Perjalanan malam hari rupanya menjadi tantangan untuk Pak Suami dan Adik ipar yang menyetir mobil. Tidak seperti eyang Kung yang semasa muda dulu kuat menyetir sepanjang hari dan malam, semakin lama rasa kantuk semakin tidak tertahan oleh para bapak-bapak. Sampai akhirnya pukul setengah 4 pagi kami sepakat untuk masuk ke rest area terdekat dan tidur. 

Setelah kurang lebih istirahat 2,5 jam. Kamipun melanjutkan perjalanan. Kali ini kami sengaja berhenti di rest area pendopo KM456 B Salatiga karena sudah masuk ke dalam list perjalanan kami. Rest area ini adalah satu-satunya rest area yang berkonsep seperti MALL. plus ada jembatan penghubung dengan rest area di sebrang jalan. Rencana awalnya, kami mau sarapan dulu disini karna sudah masuk waktunya sarapan tapi ternyata pukul 08 pagi belum banyak pilihan tempat makan yang buka. plus kita sudah ditunggu oleh keluarga di SOLO. Akhirnya kami hanya jalan-jalan sebentar, minum kopi, pergi ke toilet dan melanjutkan perjalanan.
Sekitar pukul 10 akhirnya kami sampai di kampung halaman tercinta. Lelah selama perjalanan terbayar sudah dengan bertemu keluarga dan menemani anak-anak jalan-jalan ke sawah. Sedangkan para bapak-bapak yang menyupir langsung melanjutkan hibernasinya setelah mandi dan makan hingga sore hari. hahahahaa...

Sebenarnya perjalan JAKARTA-SOLO sekarang sudah bisa ditempuh dalam waktu 6-8 jam saja. Karena sudah disediakan tol yang bisa memangkas waktu tempuh yang cukup banyak. Tapi karena kami membawa anak kecil dan eyang - eyang yang sudah tidak lagi muda, jadi kami memang harus sering-sering berhenti untuk melakukan peregangan atau sekedar mengganti popok dan ke kamar kecil. Nah, berikut tips yang bisa saya berikan untuk road trip dengan balita :

1.  Siapkan e-toll atau e-money dengan Saldo yang cukup untuk sepanjang perjalanan
2. Siapkan juga uang cash. Pecahan kecil untuk parkir, atau toilet, pecahan lainnya untuk membeli makanan di sepanjang perjalanan. Walaupun sudah banyak yang menggunakan pembayaran non tunai tapi koneksi jaringan yang bermasalah masih sering terjadi.
3. Pastikan mobil dalam keadaan FIT. (terutama AC!) Bawa ban cadangan dan peralatan otomotif lainnya untuk keadaan darurat
4. Persiapkan kenyamanan saat di dalam mobil. Siapkan beberapa bantal dan selimut untuk anak-anak tidur. Karena perintilan anak-anak cukup banyak, siapkan pula car organizer untuk meletakkan barang-barang sehingga bisa kita akses dengan mudah.
5. Bawa mainan kesukaan anak dan persiapkan permainan yang bisa dimainkan di dalam mobil. 
6. Selalu bawa hand sanitizer, tisue basah, tisue kering, lotion atau stiker anti nyamuk dan mini desinfektan di dalam tas kecil yang selalu dibawa kemana - mana.



PACKING LIST

Karena perjalanan jauh dengan mobil, selain barang-barang yang diletakkan di bagasi, kita juga harus mempersiapkan barang-barang yang sekiranya akan kita gunakan di sepanjang perjalanan. Terutama untuk anak-anak. Seperti peralatan untuk ganti pakaian dan popok besernya toiletriesnya. 

PAKAIAN 
untuk urusan packing pakaian, saya tipe yang selalu over packing. hahahaha... Tapi terbukti saya tidak pernah ribed urusan pakaian ketika bepergian jauh bahkan seringnya meminjamkan pakaian saya ke yang lain. Biasanya saya berangkat dari itenerari, memikirkan cuaca dan juga jasa laundy di tempat tujuan. Saya bukan tipe yang sudi ribed urusan domestik ketika liburan. Karena bepergian dengan anak kecil, tidak ada salahnya membawa banyak baju untuk berjaga-jaga kalau main kotor-kotoran atau anak sakit! Pengalaman saya kemarin adik naya sakit selama di Solo. Jadi pakaiannya cepat sekali kotor karena terkena muntahan atau tumpahan obat. Oiya, jangan lupa siapkan juga SET baju ganti anak-anak beserta popoknya dan jaket tebal yang mudah diambil kapanpun dimanapun selama di perjalanan.

TOILETRIES
Bawa mini toiletries yang berisi sabun, sikat gigi, odol, collonge bayi dan minyak telon untuk sepanjang perjalanan dan letakkan di tempat yang mudah dijangkau. Untuk toietries dewasa bisa dibeli di mini market tempat tujuan untuk mengurangi space di koper. Jangan lupa peralatan make up, skin care untuk mama dan kidos yaa

MAKANAN DAN PERALATAN MAKAN
Belajar dari pengalaman, banyak hal-hal yang tidak bisa diduga ketika perjalanan jauh. Entah lalu lintas macet atau hal lain diluar kendali kita. Apalagi membawa anak kecil, asupan gizinya tetap nomor satu supaya badan tetap FIT. Jadi berharap kita bisa mencapai restoran saat jam makan tiba bukan hal yang bijak. Biasanya saya selalu menyiapkan air mineral, kopi / teh untuk bapak-bapak yang menyupir, air termos beisi air panas untuk buat Susu/ kopi, Susu anak, cemilan, roti, dan satu kotak makanan berisi Nasi lengkap dengan lauk pauknya. Karena sedang pandemi, Semua alat makan juga sebaiknya dibawa sendiri dari rumah.
OBAT-OBATAN
Ini sudah persiapkan dari jauh-jauh hari. Mulai dari multivitamin, Segala macam perminyakan, obat-obatan pribadi, obat flu demam anak, obat luka luar lengkap dengan plester dan kain kasanya, tidak lupa termometer anak juga ada di tas ini. hahahaha... Agak lebay memang listnya tapi Alhamdulillah selama di perjalanan dan liburan kemarin saya tidak perlu repot-repot mencari obat-obatan karna semua sudah tersedia. 
MAINAN ANAK
Anak-anak sukses no screen time selama pejalanan kemarin. Padahal saya bahkan sengaja membeli power bank untuk jaga-jaga anak akan menghabiskan batrai HP saya selama di perjalanan. Tapi Ajaibnya anak-anak bahkan tidak pernah meminta HP saya. Di perjalanan kemarin saya membawakan anak-anak kamera mini khusus untuk anak, selain itu beberapa mobil-mobilan kesukaan mereka, mini pad untuk mereka menggambar dan pop it! Saya juga menyiapkan SCAVENGER HUNT untuk membuat mereka sibuk. Walaupun sayangnya terbawa di mobil eyang.

PERANGKAT ELEKTRONIK DAN CHARGER
Walaupun judulnya liburan tapi saya dan suami tetap membawa LAPTOP kerja untuk jaga-jaga jika ada pekerjaan urgent yang harus diselesaikan. Semua jadi 1 di dalam 1 TAS agar lebih mudah mengawasinya. Selain itu HP, charger dan powe bank juga selalu sedia di dalam tas kecil yang saya bawa kemana mana.


Begitulah cerita singkat Road Trip kemarin. Untuk perjalanan pulang kami berangkat dari Yogyakarta dan menempuh waktu justru lebih cepat dan lebih sedikit singgah ke rest area. Semoga pandemi segera berakhir jadi kita semua bisa bersilaturahmi tanpa ada batasan lagi.

Salam Sayang,







Monday, November 29, 2021

HEDGEHOG'S HUG

November 29, 2021 0

 


Hubungan antar manusia itu sangatlah rumit. 


Setuju ? 


Saya Setuju.



Seumur hidup, tidak pernah saya melihat relationship yang sempurna. Tidak pada orang tua saya. Tidak pada keluarga besar saya. Tidak pada saudara - saudara kandung saya. Tidak pada teman - teman saya. Tidak pula pada saya dan pasangan saya. Ketika beranjak dewasa, bertemu dengan seseorang yang cocok dengan anda, anda mulai menyukai orang itu dan mulai terbiasa dengan kehadirannya, anda akan merasa kehilangan ketika ia tidak ada. Semakin anda menyukainya semakin besar resiko anda sakit hati karenanya. Semakin anda membuka hati anda, semakin besar pula kemungkinan anda akan jatuh ketika hubungan anda dengannya tidak berjalan baik. Oleh sebab inilah, beberapa dari kita memilih untuk tidak menjalin hubungan serius dengan pasangan.


Saya sendiri pernah ada di fase itu. Beberapa kali menjalin hubungan singkat dengan orang lain. Prinsip saya ketika itu, Jika memang sudah tidak cocok, lebih baik lekas diselesaikan daripada terlalu lama, akan menjadi terbiasa dan akan makin sulit untuk berpisah. Lebih baik sendiri dan bebas dibanding harus menjalani toxic relationship yang meskipun diluar terlihat bahagia namun di sebenarnya sangat menyiksa. Menjalani hidup tanpa terikat hubungan dengan siapapun membuat saya lebih leluasa bergerak. Bebas berteman dengan siapa saja. Bebas pergi kemana aja dengan siapa saja tanpa berharap apapun dari siapapun. Bahkan pernah saya menolak lamaran laki - laki yang berniat serius menjadi suami saya karena terlalu takut akan kecewa dan pada akhirnya bukannya tetap menjalani hubungan ke arah serius malah mengambil keputusan untuk berpisah agar dia tidak membuang waktunya dengan saya dan bisa mendapatkan yang lebih baik.


Tapi semakin bertambah usia, semakin saya berbagi cerita dan bertukar pikiran dengan orang banyak, semakin saya sadar bahwa ada hal yang lebih penting untuk diperjuangkan daripada ketakutan dan kekhawatiran saya. Hal itu adalah HIDUP. Tidak dapat dipungkiri kalau menjalani hubungan dengan seseorang membawa kebahagiaan dalam hidup saya. Dianggap spesial oleh orang lain, merasa dibutuhkan oleh orang lain, Be someone's miracle is a miracle it self. Terlebih untuk melanjutkan hidup ke tujuan selanjutnya kita tidak bisa sendiri. Seperti saat kita ingin berkeluarga dan memiliki keturunan, itu artinya kita harus memiliki pasangan, menerima segala kekurangan dan kelebihannya beserta keluarga besarnya. 


Lantas bagaimana dengan kekhawatiran di awal tadi? Well, itu adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari. Jadi ya memang harus dihadapi. Jangan sampai keintiman kita malah menyakiti diri sendiri dan orang lain. Caranya? Dengan menghargai privasi atau batasan masing-masing. Untuk hubungan suami istri, Sepakati batasan yang aman terlebih dahulu. Kemudian tetap memberikan ruang untuk pasangan kita melakukan hal yang ia sukai selama hal itu masih di dalam batas 'aman' dan tidak akan merusak komitmen pernikahan. Untuk anggota keluarga lain, tetap terapkan SOPAN dan TATA KRAMA untuk mengenali batasan satu sama lain dan menghargai mereka. Menjadi keluarga bukan berarti kita harus ikut campur semua kehidupan mereka. Dengan tidak masuk atau mengetahui terlalu dalam ke urusan pribadi mereka, kita akan memiliki ruang di otak dan hati kita untuk melakukan hal lain yang lebih membawa kebahagiaan pribadi.


Layaknya landak yang membutuhkan pelukan landak lainnya untuk bertahan hidup saat musim dingin tiba. Tapi disaat yang sama mereka harus saling menjaga jarak agar tidak menyakiti satu sama lain dengan duri yang ada di sekujur tubuh mereka.




Salam Sayang,






Created by Anisyah Surya. Powered by Blogger.