Pernah dengar Metode Amplop untuk mengatur keuangan? Ternyata konsep itu asalnya dari negara Sakura lho, Namanya KAKEIBO. Awal mula dikenalkan oleh seorang Jurnalis wanita pada tahun 1904 beranama Hani Motoko dan kembali populer pada tahun 2017 saat Fumiko Chiba merilis buku berjudul "KAKEIBO : The Japanese Art of Saing Money". Jujur, saya sendiri belum pernah membaca bukunya. Tapi buku ini jelas akan masuk dalam waiting list buku bacaan saya. Walaupun belum membaca bukunya, untungnya sudah banyak artikel yang membahas tentang metode keuangan ini. Metode ini dinilai sangat efektif untuk diterapkan karna memang pada dasarnya ditujukan untuk membantu para mommy mengatur keuangan rumah tangga.
Namun, hampir tidak mungkin seseorang memiliki kondisi keuangan yang sama persis dengan orang lain. Oleh sebab itu, percaya deh, tidak akan ada metode financial yang 100% cocok diimplementasikan untuk semua orang. Jadi, tinggal pintar2 kita saja untuk memodifikasi metode - metode yang sudah ada. Disini saya akan membahas secara garis besar Kakeibo yang sudah saya praktekkan beberapa tahun belakangan ini.
CATAT SEMUA PEMASUKAN DAN ANGGARAN KEBUTUHAN DENGAN RINCI
Pertama - tama catat dulu pemasukan kita, buat target tabungan dan anggarkan kebutuhan dalam satu bulan ke depan. Metode ini mengajarkan untuk mengelompokkan kebutuhan dalam 4 bagian :
1. Survival atau kebutuhan pokok. contoh: makan, transport, uang sewa rumah, asuransi
2. Optional atau bisa dibilang alokasi yang paling bisa di 'mainkan' seperti uang jajan, makan di restoran, belanja ini itu dll
3. Culture atau kebutuhan yang berkaitan dengan menambah wawasan seperti sekolah, Buku, Les, Film dsb
4. Extra atau pengeluaran tambahan. Ini yang sering kita lupa anggarkan tapi ketika ada kejadian yang tidak diinginkan akan bikin pusing kepala. Misalnya biaya servis kendaraan, Mesin air di rumah rumah, Perbaikan rumah, kado ulang tahun dan pernikahan dan biaya - biaya tidak terduga lainnya
Lagi - lagi untuk pos kebutuhan ini harus disesuaikan dengan masing - masing.
MASUKKAN ANGGARAN UNTUK MASING MASING KEBUTUHAN KE DALAM AMPLOP YANG TERPISAH
Kalo menurut metode ini nih, sebaiknya kita menarik semua uang kita dan membaginya ke dalam amplop - amplop terpisah berdasarkan posnya masing-masing. Beberapa tahun yang lalu saya benar-benar melakukan hal ini bahkan untuk salah satu pos tabungan saya, tapi ternyata setelah beberapa bulan uang yang disimpan dalam amplop itu rusak, huhuhuuuu... Jadi saya hanya menerapkan cara amplop ini untuk Anggaran -anggaran yang akan habis dalam waktu satu bulan. Saya juga tidak benar-benar menyimpannya dalam amplop, saya menggunakan dompet bersekat yang sudah saya pakai bertahun - tahun lamanya ini :
Untuk anggaran - anggaran lainnya tentu saja saya menyimpannya di rekening- rekening bank. Dengan cara ini kita bisa lebih bijak dalam membelanjakan uang kita. Contoh kita ingin makan di restoran, kita pakai uang yang ada di amplop jajan yang sudah kita anggarkan di awal. Untuk membayar ongkos ojek, kita harus menggunakan uang yang ada di amplop transport. Dalam case saya, misal saya butuh untuk belanja ke tukang sayur, maka saya akan menggunakan uang dalam skat belanja, begitupun keperluan lainnya. Dengan begitu di penghujung akhir bulan kita bisa melihat keperluan mana yang harus kita hemat dan pos mana yang masih banyak anggarannya.
CATAT SETIAP PENGELUARAN DAN EVALUASI
Ribed? Memang. tapi tenang saya sendiri hanya di bulan - bulan awal mencatatnya. hihihiii... Sekarang banyak aplikasi keuangan yang memudahkan kita untuk melakukan ini kok. Keuntungan kita melakukan ini adalah untuk mengevaluasi kondisi keuangan kita. Jika kita sudah berhasil melakukan ini selama beberapa bulan, kita dapat melihat anggaran mana yang ternyata belebih dan bisa kita alokasikan ke yang lain atau anggaran mana yang selalu jebol sehinga kita bisa membuat keputusan apakah harus mengganti gaya hidup atau malah jalan terbaik menganggarkan lebih banyak untuk keperluan itu. Saya hanya melakukannya beberapa bulan awal karena ternyata di bulan - bulan berikutnya tanpa mencatat saya sudah bisa mengontrol pengeluaran saya.
RENCANAKAN GOALS TAHUNAN
Kebetulan saat ini sudah masuk akhir tahun. Saatnya melakukan evaluasi tahunan. Hitung dalam satu tahun ini, berapa tabungan yang sudah terkumpul atau malah berapa tabungan yang sudah terpakai. Tahun 2020 ini memang tahun yang cukup berat bagi seluruh masyarakat di penjuru dunia ya. Banyak pos pos anggaran yang berubah drastis akibat pandemi. Yang awalnya pemasukan 100 % mungkin tahun ini ada yang berkurang, yang tadinya anggaran cukup besar di pos transportasi dan makan siang di kantor, tahun ini dimasukkan ke dalam anggaran belanja di rumah, beli multivitamin dan alat2 kesehatan (masker, desinfektan, Hand sanitizer dll). Dengan pola pengeluaran baru ini, kita bisa memprediksi pengeluaran di tahun depan dan men set goals baru untuk tahun depan.
Satu hal lagi yang saya suka dari metode ini adalah fakta dibalik terciptanya kebiasaan baik orang Jepang dalam pembelanjaan barang. Jepang yang biasa dilanda bencana gempa dan tsunami membuat masyarakatnya sangat berhati - hati dalam memilih barang yang akan dibeli. Metode Kakeibo ini mengajarkan kita untuk menanyakan kepada diri kita sendiri sebelum membeli barang yang sifat tidak pokok dan mungkin sebenarnya tidak kita butuhkan. Contoh seperti ini :
Apakah saya bisa hidup tanpa barang ini ?
Apakah saya benar-benar akan menggunakannya?
Apakah saya punya tempat untuk menyimpan barang ini ?
Berdasarkan kondisi keuangan saya, bisakah saya membeli ini?
Mood saya hari ini gimana ya? Lagi Senang, Bahagia, Bersemangat, Sedih atau sedang Stress?
Perasaan saya setelah nanti beli barang ini apa ya? Bahagia? Semangat? Bangga? Trus perasaan ini kira-kira cuma sesaat saja atau akan bertahan lama?
Salam Sayang,
Metode pake amplop udah lama aku terapin tapi baru tau kalo di Jepang di sebut Kakeibo.
ReplyDeleteIya mba. ternyata diadopsi dari kakeibo jepang ini
Delete