Thursday, December 10, 2020

DRAMA CUKUR RAMBUT ANAK

December 10, 2020 0

 



Cukur Rambut anak?

Hemmm,,, Masih ingat jelas terakhir kali saya dan suami mengantar Kakak Rey cukur rambut. Waktu itu pak suami yakin betul mesin cukur di barber shop kali ini tidak bersuara. Jadi kakak tidak akan takut. Hasil cukurnya juga bagus di suami saya. Akhirnya kami memberanikan diri untuk membawa kakak cukur mengingat rambutnya yang sudah panjang dan terlihat mengganggu. Setelah sounding ke kakak kalo akan cukur rambut, kakak pun setuju. Memasuki barber shop dan selama menunggu kakak tetap tenang sambil sesekali saya suruh melihat anak lain yang sedang dicukur rambutnya dan tetap tenang. Tapi begitu tiba giliran kakak dan mesin cukur mulai menyala di dekat telinga Kakak, Wahhh... Drama pun dimulai. Kakak mulai menanis, sampai akhirnya histeris teriak - teriak di dalam. Senjatapun sudah dikeluarkan semua. Mulai dari memberi mainan, menjanjikan cemilan sampai memberikan hp untuk nonton youtube sudah dilakukan tapi ga mempan. Akhirnya tukang cukurnya pun memotong sekenanya dan hasilnya bikin saya gantian yang mau nangis. huhuhuuu...




Berbagai cara mencukur rambut sudah saya lakukan. Mulai dari membawanya ke salon khusus anak yang ada mainannya itu. Sampai mencukur sendiri di rumah. Hasilnya sama  saja. Begitu mesin mulai dinyalakan dan diarahkan ke rambut kakak, mulai pula dramanya. Jadi, kesimpulan kami adalah kakak takut dengan suara mesin cukurnya





Tapi anehnya, Hal itu tidak berlaku kalo eyang uti nya yang menemani kakak potong rambut. Tidak ada air mata tidak ada teriakan histeris tidak ada drama. Semua aman terkendali. Walaupun raut muka kakak tetap tidak berbohong kalau dia takut dan sepanjang potong rambut kedua tangan kakak mengepal atau berpegang erat pada kursi duduk. Padahal yang dilakukan eyang uti sama saja dengan yang kami lakukan. Tidak. Bahkan eyang utinya tidak melakukan trik seperti yang kami lakukan. Disogok makanan kesukaan ? tidak. Dikasih youtube? tidak. Hanya ditemani sambil sesekali memegangi kepala kakak agar tidak bergerak. Luar biasa memang. 




Dari beberapa artikel yang saya baca, ini merupakan suatu hal yang wajar. Bagi seorang anak, Orang tua, terlebih ibu bak gelembung keselamatan bagi sang anak. Anak tahu kalau dia akan lebih aman berekspresi apapun di depan orang tuanya. Makanya beberapa anak akan terlihat lebih rewel jika berada bersama orang tuanya. Tapi apapun caranya yang penting tidak membahayakan kakak dan kakak mau cukur rambut kami terimaaa. Di luar sana banyak Mommies dengan anak laki - laki yang punya masalah yang sama. Semoga cepat menemukan solusi yaaaa.





Salam Sayang,





Tuesday, December 8, 2020

9 Months Old Baby Ken

December 08, 2020 0

 



Si Adek kecil tgl 6 Desember kemarin sudah genap berusia 9 Bulan. Yaayyy!!! Rencananya senin kemarin mau vaksin MMR + Influenza, tapi ternyata kehabisan vaksin Influenza. Memang vaksin Influenza di tahun 2020 ini sedang banyak dicari karna sedikit banyak akan mengurangi resiko ketika kita terpapar virus Covid19 (Amit-amit, Semoga kita semua Sehat selalu. aamiin). 


Dari hasil cek up kemarin Alhamdulillah semua pertumbuhan Adek masih dalam batas normal. Berat Badan, Tinggi Badan dan Lingkar kepala diatas batas rata-rata Kurva Pertumbuhan WHO. Di usia 9 bulan ini gigi adek juga sudah tumbuh 2 setelah yang pedana tumbuh di usia 7 bulan kemarin. Untuk perkembangannya, seperti yang pernah saya sebutkan di postingan berjudul KOESIONER PRASKRINING PERKEMBANGAN (KPSP), saya menggunakan kuesioner ini sebagai acuan untuk menilai Perkembangan anak.



MOTORIK KASAR




Alhamduliilah lagi, Adek Ken dapat nilai 100 untuk hasil KPSP usia 9 Bulan nya. Semua point di KPSP 9 Bulan dapat dilakukan oleh Adek Ken. Di akhir post ini, saya akan masukkan KPSP untuk Bayi 9 bulan nya ya. Di usia ini, Adek Ken sudah bisa berdiri dengan berpegangan. Kemampuan merangkaknya sudah semakin cepat walaupun adek sepertinya lebih suka merangkak menggunakan telapak kaki ya. hahahahaaa... Duduknya juga sudah tegak dan tidak terhuyung -huyung lagi.


MOTORIK HALUS




Motorik Halus ini adalah point untuk menilai gerakan tangan dan jarinya. Adek sudah bisa makan snack sendiri tanpa tersedak. Di usia ini adek juga mulai hobi melempar barang. Jika di dudukan di kursi makannya dan diberikan mainan, biasanya kalo tidak di masukkan ke mulut (FASE ORAL) pasti adek akan melempar mainan itu dan menunggu kita untuk mengambilkannya lagi, kemudian di lempar lagi deh. Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain ataupun memegang 2 benda di 2 tangan sekaligus juga sudah bisa.



BICARA DAN BAHASA



Point ini yang suka bikin mama khawatir, mengingat kakak di usia ini dulu sangat amat pendiam. Tapi ternyata adek tidak begitu. Adek sudah bisa berceloteh ma ma ma atau pa pa pa atau terkadang ta ta ta. hihihiiii... Mungkin karena sering melihat kakaknya yang mulai ngoceh ditambah di rumah ramai karena mama papa lebih sering WFH, dan pengasuhnya pun ada 2 jadi tidak ada cerita rumah sepi.



SOSIAL




Untuk point sosialnya, Hemmm...

Adek Ken suka sekali bermain dengan kakak. Apalagi bermain dengan mainan yang sedang kakak mainkan. Sepertinya lebih menyenangkan ya dek melihat kakak nangis karna mainannya diambil? hihihiii... Bermain petak umpet dengan kakak, sambil sesekali bertepuk tangan juga sudah bisa. Adek juga sudah bisa menunjukkan emosi marah kalau mainannya diambil atau dilarang memainkan sesuatu. biasanya adek akan mulai merengek sambil menghentak-hentakkan kakinya. Hahahahahaaa..


Tapi,


Adek takut melihat orang baru. Jika ada orang baru yang belum pernah dilihat, adek akan mulai  terisak-isak. Dan jika orang itu berniat mendekat atau menggoda, Adik akan mulai menangis. Walaupun jika ada saya, tidak butuh waktu lama untuk mengakrabkan adik dengan orang tsb, tetap saja Agak disayangkan melihatnya. Mungkin karena efek Stay At Home ya. Sehari - hari adek hanya dirumah berinteraksi dengan orang - orang terdekat saja. Kita tidak bisa membawa adek keluar rumah untuk liburan, bertemu dengan orang banyak atau mengikuti kelas-kelas bayi seperti yang kakak lakukan dulu. Jangankan untuk itu semua, Bertemu nenek saja sangat amat jarang untuk menghindari resiko terular virus. huhuhuuuu... 




Kuesioner Praskrining untuk Bayi 9 bulan


  1. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.
    0306-4 
  2. Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari satu tangan ke tangan yang lain? Benda?benda panjang seperti sendok atau kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai.
  3. Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan atau serbet, kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya mencari di bawah meja atau di belakang kursi?
  4. Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan masing-masing tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab TIDAK bila bayi tidak pernah melakukan perbuatan ini.
  5. Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah ia menyangga sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia mencoba berdiri dan sebagian berat badan tertumpu pada kedua kakinya.
  6. Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti kismis, kacang?kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring atau menggerapai seperti gambar ?
    09-1
  7. Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi duduk sendiri selama 60 detik?
    09-2
  8. Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri?
  9. Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri di belakangnya, apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar kedatangan anda? Suara keras tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
  10. Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar jangkauan bayi, apakah ia mencoba mendapatkannya dengan mengulurkan lengan atau badannya?



Salam Sayang,




Wednesday, December 2, 2020

KAKEIBO : SENI MENGATUR KEUANGAN ALA JEPANG

December 02, 2020 2

 



Pernah dengar Metode Amplop untuk mengatur keuangan? Ternyata konsep itu asalnya dari negara Sakura lho, Namanya KAKEIBO. Awal mula dikenalkan oleh seorang Jurnalis wanita pada tahun 1904 beranama Hani Motoko dan kembali populer pada tahun 2017 saat Fumiko Chiba merilis buku berjudul "KAKEIBO : The Japanese Art of Saing Money". Jujur, saya sendiri belum pernah membaca bukunya.  Tapi buku ini jelas akan masuk dalam waiting list buku bacaan saya. Walaupun belum membaca bukunya, untungnya sudah banyak artikel yang membahas tentang metode keuangan ini. Metode ini dinilai sangat efektif untuk diterapkan karna memang pada dasarnya ditujukan untuk membantu para mommy mengatur keuangan rumah tangga. 

Namun, hampir tidak mungkin seseorang memiliki kondisi keuangan yang sama persis dengan orang lain. Oleh sebab itu, percaya deh, tidak akan ada metode financial yang 100% cocok diimplementasikan untuk semua orang. Jadi, tinggal pintar2 kita saja untuk memodifikasi metode - metode yang sudah ada. Disini saya akan membahas secara garis besar Kakeibo yang sudah saya praktekkan beberapa tahun belakangan ini.


CATAT SEMUA PEMASUKAN DAN ANGGARAN KEBUTUHAN DENGAN RINCI


Pertama - tama catat dulu pemasukan kita, buat target tabungan dan anggarkan kebutuhan dalam satu bulan ke depan. Metode ini mengajarkan untuk mengelompokkan kebutuhan dalam 4 bagian :

1. Survival atau kebutuhan pokok. contoh: makan, transport, uang sewa rumah, asuransi 

2. Optional atau bisa dibilang alokasi yang paling bisa di 'mainkan' seperti uang jajan, makan di restoran, belanja ini itu dll

3. Culture atau kebutuhan yang berkaitan dengan menambah wawasan seperti sekolah, Buku, Les, Film dsb

4. Extra atau pengeluaran tambahan. Ini yang sering kita lupa anggarkan tapi ketika ada kejadian yang tidak diinginkan akan bikin pusing kepala. Misalnya biaya servis kendaraan, Mesin air di rumah rumah, Perbaikan rumah, kado ulang tahun dan pernikahan dan biaya - biaya tidak terduga lainnya

Lagi - lagi untuk pos kebutuhan ini harus disesuaikan dengan masing - masing. 


MASUKKAN ANGGARAN UNTUK MASING MASING KEBUTUHAN KE DALAM AMPLOP YANG TERPISAH


Kalo menurut metode ini nih, sebaiknya kita menarik semua uang kita dan membaginya ke dalam amplop - amplop terpisah berdasarkan posnya masing-masing. Beberapa tahun yang lalu saya benar-benar melakukan hal ini bahkan untuk salah satu pos tabungan saya, tapi ternyata setelah beberapa bulan uang yang disimpan dalam amplop itu rusak, huhuhuuuu... Jadi saya hanya menerapkan cara amplop ini untuk Anggaran -anggaran yang akan habis dalam waktu satu bulan. Saya juga tidak benar-benar menyimpannya dalam amplop, saya menggunakan dompet bersekat yang sudah saya pakai bertahun - tahun lamanya ini :



Untuk anggaran - anggaran lainnya tentu saja saya menyimpannya di rekening- rekening bank. Dengan cara ini kita bisa lebih bijak dalam membelanjakan uang kita. Contoh kita ingin makan di restoran, kita pakai uang yang ada di amplop jajan yang sudah kita anggarkan di awal. Untuk membayar ongkos ojek, kita harus menggunakan uang yang ada di amplop transport. Dalam case saya, misal saya butuh untuk belanja ke tukang sayur, maka saya akan menggunakan uang dalam skat belanja, begitupun keperluan lainnya. Dengan begitu di penghujung akhir bulan kita bisa melihat keperluan mana yang harus kita hemat dan pos mana yang masih banyak anggarannya.


CATAT SETIAP PENGELUARAN DAN EVALUASI


Ribed? Memang. tapi tenang saya sendiri hanya di bulan - bulan awal mencatatnya. hihihiii... Sekarang banyak aplikasi keuangan yang memudahkan kita untuk melakukan ini kok. Keuntungan kita melakukan ini adalah untuk mengevaluasi kondisi keuangan kita. Jika kita sudah berhasil melakukan ini selama beberapa bulan, kita dapat melihat anggaran mana yang ternyata belebih dan bisa kita alokasikan ke yang lain atau anggaran mana yang selalu jebol sehinga kita bisa membuat keputusan apakah harus mengganti gaya hidup atau malah jalan terbaik menganggarkan lebih banyak untuk keperluan itu. Saya hanya melakukannya beberapa bulan awal karena ternyata di bulan - bulan berikutnya tanpa mencatat saya sudah bisa mengontrol pengeluaran saya.


RENCANAKAN  GOALS TAHUNAN


Kebetulan saat ini sudah masuk akhir tahun. Saatnya melakukan evaluasi tahunan. Hitung dalam satu tahun ini, berapa tabungan yang sudah terkumpul atau malah berapa tabungan yang sudah terpakai.  Tahun 2020 ini memang tahun yang cukup berat bagi seluruh masyarakat di penjuru dunia ya. Banyak pos pos anggaran yang berubah drastis akibat pandemi. Yang awalnya pemasukan 100 % mungkin tahun ini ada yang berkurang, yang tadinya anggaran cukup besar di pos transportasi dan makan siang di kantor, tahun ini dimasukkan ke dalam anggaran belanja di rumah, beli multivitamin dan alat2 kesehatan (masker, desinfektan, Hand sanitizer dll). Dengan pola pengeluaran baru ini, kita bisa memprediksi pengeluaran di tahun depan dan men set goals baru untuk tahun depan.


Satu hal lagi yang saya suka dari metode ini adalah fakta dibalik terciptanya kebiasaan baik orang Jepang dalam pembelanjaan barang. Jepang yang biasa dilanda bencana gempa dan tsunami membuat masyarakatnya sangat berhati - hati dalam memilih barang yang akan dibeli. Metode Kakeibo ini mengajarkan kita untuk menanyakan kepada diri kita sendiri sebelum membeli barang yang sifat tidak pokok dan mungkin sebenarnya tidak kita butuhkan. Contoh seperti ini :


Apakah saya bisa hidup tanpa barang ini ?

Apakah saya benar-benar akan menggunakannya?

Apakah saya punya tempat untuk menyimpan barang ini ?

Berdasarkan kondisi keuangan saya, bisakah saya membeli ini?

Mood saya hari ini gimana ya? Lagi Senang, Bahagia, Bersemangat, Sedih atau sedang Stress?

Perasaan saya setelah nanti beli barang ini apa ya? Bahagia? Semangat? Bangga? Trus perasaan ini kira-kira cuma sesaat saja atau akan bertahan lama?



Salam Sayang,




Created by Anisyah Surya. Powered by Blogger.