Sabtu Minggu lalu ( 21 November 2020 ) saya akhirnya memberanikan diri untuk pergi keluar rumah setelah 2 bulan lamanya Work From Home. Karena rindu yang teramat sangat sama sahabat saya, Umi dan keluarganya ini. Ditambah para suami kami yang harus bertemu karena ada urusan Bisnis. Setelah sempat tertunda karena suatu hal, akhirnya jadi juga kami bertemu. Sengaja saya hanya ajak si Kakak karena saya khawatir tidak bisa dapat quality time jika Adik ikut. Selain itu tentu saja alasan terbesar karena pandemi yang belum usai.
Kami memilih Bangi Kopi di pasar minggu sebagai tempat bertemu. Karena disini ada indoor dan outdoor nya ditambah ada kolam renang dan mural - mural epik di dindingnya. FYI, kolam renangnya ga bisa untuk berenang ya tapi lumayan lah untuk menyegarkan mata. Kami juga memlih waktu di siang hari karna biasanya tempat ini ramai pada malam hari. Tempatnya juga tidak begitu ramai dan jarak antar meja cukup jauh menurut saya. Para pegawainya juga menggunakan masker, face shield dan beberapa menggunakan sarung tangan. Anak - anak juga terlihat senang walau hanya sekedar berjalan di area kolam renang dan sesekali memaikan air nya.
Gemes rasanya melihat 2 anak seumuran ini bermain bersama. Kaka Rey yang jarang mau meminjamkan mainannya ke anak lain, bahkan dipinjam adiknya pun juga jarang boleh, Tapi hari itu dia membiarkan si cantik Kay main dengan 2 mobil - mobilannya. Hihihiii... Mungkin karena anak perempuan. Kata Umi. Banyak sekali yang kami obrolkan mulai dari pandemi yang berdampak sangat besar ke bisnis yang keluarga Umi jalankan, kesehatan anak dan keluarga, sampai ke urusan pribadi. Sahabat memang keluarga yang kita pilih. Apalagi untuk Mommy2 macam kita gini. Tinggal diberikan ruang dan waktu saja, dari tertawa lepas sampai air mata bisa jatuh.
Umi dan Keluarga Alhamdulillah sehat. Meskipun 1 minggu yang lalu suami sempat sakit tipus tapi alhamdulillah saat ini sudah kembali sehat. Namun bisnis yang dijalankan umi dan keluarga tidak berjalan begitu baik akibat pandemi, tapi Allah membukakan pintu rezeki lain dari hal yang tidak diduga. Salut dengan Umi yang tetap sabar dalam menghadapi ujian yang datang. Ketimbang berkeluh kesah dengan kami temannya, Umi memilih menyibukkan diri mencari alternatif pemasukan lain. Saya sebagai teman dekatnya merasa menjadi teman yang durhaka karena tidak tau kondisinya dari awal. huhuhuuuuu..
Cukup lama kami bertemu kemarin, Seingat saya dari pukul 12:00 siang sampai pukul 16:00 sore. Makan siang sambil menyuapi anak sambil cerita - cerita. Saya sih habis 1 piring nasi hainan, mungkin efek menyusui yang bawaannya laper terus. Walaupun sambil nonton youtube, Anak - anak tidak terlalu bersemangat makan sop iga yang kami pesan. Untungnya saya sempat beli cemilan jadi anak2 tetap nguyah dan bisa duduk manis sampai selesai kita cerita. Dari hari cerah sampai hujan sampai tinggal gerimis Alhamdulillah semua berjalan lancar. Para Suami selesai ngobrol bisnis tanpa terganggu, anak - anak juga tidak ada yang rewel, Tapi ketika restoran mulai sepi mereka mulai kejar - kejaran kesana sini. Duh. Untungnya masih bisa ditangkap dan dinasihati.
Salam Sayang,
No comments:
Post a Comment