Showing posts with label JOURNAL. Show all posts
Showing posts with label JOURNAL. Show all posts

Friday, May 7, 2021

JALAN SANTAI KALA PANDEMI

May 07, 2021 2

Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali saya memberanikan diri untuk membawa kidos jalan - jalan. Tapi belakangan ini kasihan juga melihat mereka hanya bermain di sekitar rumah atau di rumah eyangnya ditambah sepertinya saya sendiri memang butuh sedikit udara segar. Jujur, iri rasanya melihat postingan teman - teman di social media yang mulai berani road trip keluar kota dengan keluarga, Staycation di hotel atau sekedar makan di mall. Akhirnya sabtu, 1 Mei 2021 kemarin saya memutuskan untuk jalan - jalan santai dengan keluarga. Menghirup udara segar dan membiarkan anak anak berlari lari di tempat yang luas. Sebelum berangkat, ada beberapa hal yang harus dipastian sebelum membawa anak-anak jalan-jalan saat pandemi.


PILIH WAKTU YANG TEPAT


Karena kebetulan masih bulan Ramadhan, biasanya banyak orang yang malas berpergian di pagi atau siang hari. Jadi pilihlah waktu - waktu tersebut. Hihihii.. Butuh niat yang sangat amat besar memang bagi yang menjalankan ibadah puasa. Terlebih saat weekend pasti banyak yang memilih untuk kembali tidur setelah sholat subuh kan? Selain itu, bepergian di pagi hari saat udara masih bersih belum banyak polusi karena belum banyak orang yang beraktifitas tentunya baik juga untuk anak-anak. Ketika tempat sudah mulai ramai, saatnya kita pulang. Jika ramadhan sudah usai, pilihlah hari kerja untuk berekreasi. Selain tidak terlalu ramai, biasanya harga penginapan juga tidak semahal saat weekend. Kita juga akan leluasa explore tempat rekreasinya tanpa khawatir berlebih.


SEBISA MUNGKIN PILIH TEMPAT YANG TERBUKA DAN TIDAK RAMAI


Ruangan yang tertutup, tidak tersentuh cahaya matahari dan minim pertukaran udara membuat resiko penularan virus lebih besar. Maka dari itu saya memilih tempat rekreasi yang terbuka dan sekiranya tidak akan ramai pengunjung. Selain anak-anak bisa berlarian lebih leluasa, tempat yang terbuka juga lebih memungkinkan kita untuk dapat menghindari kerumunan. 


PILIH AKOMODASI YANG BERPROTOKOL BAIK



Jika harus menginap, pilihlah hotel yang menerapkan protokol kesehatan yang baik. Jika pesan melalui aplikasi traveloka, pilih hotel yang bertanda clean accomodation. selengkapnya bisa dibaca disini https://www.traveloka.com/en-id/cleanaccommodation. Walalupun tidak ada yang bisa menjamin hotel - hotel ini akan terbebas dari virus covid, tapi setidaknya mereka tidak hanya menjalankan bisnis tapi juga memperhatikan kesehatan baik para pengunjung maupun pegawainya.


TERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN


Anak-anak dibawah usia 2 thn sebaiknya tidak menggunakan masker karena saluran pernafasannya yang masih terlalu kecil akan mempersulit mereka bernafas jika menggunakan masker. Untuk mengantisipasinya terkadang saya memakaikan topi dengan face shield atau menggunakan cover stroller. Sedangkan untuk kakak yang sudah hampir 3 Tahun alhamdulillah sudah mengerti pentingnya menggunakan masker saat keluar rumah. Selalu sediakan hand sanitizer di jangkauan kita. Karena ketika di tempat umum kita tidak selalu bisa menemukan tempat untuk mencuci tangan. Selain itu, naluri anak kecil yang selalu ingin tau tentunya membuat mereka memegang semua benda di sekelilingnya dan memasukkan tangannya ke dalam mulut. Ouch! 


Saya dan keluarga akhirnya memilih taman margasatwa Ragunan untuk jalan santai kemarin. Sebelum pandemi, Ragunan memang tempat yang pas untuk jalan santai di pagi hari. Sekedar Joging, bermain sepeda atau mencari suasana baru sembari sarapan pecel d dekat kandang jerapah. Setelah pandemi, ragunan sempat di tutup dan akhirnya dibuka kembali dengan peraturan baru. Benar saja saat jam setengah 7 pagi kami sampai sana masih sepi sekali. Bahkan pintu masuknya belum dibuka.


Sampai disana, kita bisa langsung menyewa sepeda untuk berkeliling. beberapa tempat penyewaan sepeda tepat berada di sebelah setiap pintu masuk. Entah karena ramadhan atau memang sudah dibatasi, tidak ada penjual makanan ataupun mainan yang biasanya ramai didalam. Suasananya benar-benar seperti cagar alam. 



Anak - anak juga bisa melihat aneka satwa dengan leluasa tanpa berdesakan. Sayangnya, sepagi itu kereta untuk berkeliling ataupun kuda belum beroprasi jadi kami tidak bisa berkeliling ke lokasi satwa yang jauh dari pintu masuk. Selain itu, beberapa hewan juga belum saatnya keluar dari kandang. Tapi itu semua terobati karena kakak super pengertian. Dia cukup puas bisa berlarian kesana sini dan memberi makan rusa dengan daun-daun yang jatuh dari pohon di sekeliling kandangnya. huhuhuuu...
 
 
Percayalah. anaknya sudah saya larang tapi kok ya rusa - rusanya malah terlihat senang sekali di datangi Kakak Rey. Sampai Kak Rey tidak mau beranjak dari kandang rusa.


Untuk lebih jelasnya mengenai harga tiket masuk, jam buka dan lainnya bisa dilihat sendiri di websitenya : https://ragunanzoo.jakarta.go.id/ticket/



Salam Sayang,











Friday, January 22, 2021

KIDOS PLAYROOM : MERAKIT PEROSOTAN DAN AYUNAN

January 22, 2021 0




Masa Pandemi yang ternyata sangat panjang ini membuat saya merasa kasihan dengan anak-anak yang terpaksa harus ikut dibatasi ruang bermainnya. Apalagi kedua anak saya masih di rentang golden ages. Seharusnya usia ini mereka bisa bermain dengan teman-temannya untuk melatih sosialisasi atau bermain di playground dan taman bermain untuk memaksimalkan perkembangan motorik mereka. Tapi saat ini, melindungi kesehatan mereka jauh lebih penting dari itu semua. Jadilah keinginan saya untuk membuat playroom anak-anak di rumah eyang semakin menggebu - gebu. Untungnya hal ini disambut baik oleh anggota keluarga lain yang akhirnya ikut patungan untuk beli mainannya. hueheheheheheeee... #MommieHappy




Mainan Pertama yang terlintas di otak saya ketika membicarakan Playroom adalah Perosotan dan ayunan. Kedua mainan ini harus ada di playroom mengingat kakak suka sekali meluncur. Setelah riset sana sini, dan kebetulan teman kantor baru saja beli ini dan katanya recomended, akhirnya saya jatuh hati dengan Parklon 5 in 1 multifunction combination slide ini. Selain kokoh, bahannya aman, pinggiran perosotannya juga terdapat pembatas yang cukup aman untuk mencegah anak jatuh ke samping. Selain itu, karpet evamat puzzle jg jadi piihan saya untuk alasnya. walaupun ternyata yang saya beli terlalu tipis. hiks. Sengaja saya beli berbagai warna untuk mengenalkan warna kepada anak - anak.


 
 
Karena barangnya cukup besar, akhirnya kami memutuskan untuk pick up langsung ke tokonya. Begitu di unboxing, WOW ternyata banyak sekali part nya. Ditambah baut dan pelengkapnya yang kecil - kecil sudah membuat saya pusing duluan melihatnya. Urusan rakit - merakit memang akan selalu jadi tugas para lelaki di keluarga. termaksud 2 lelaki cilik ini yang ga mau ketinggalan serunya merakit perosotan mereka.




Pertama - tama, pak suami dan adik saya merakit bagian perosotannya terlebih dahulu. Walaupun terkadang agak bingung tapi sepertinya sudah menjadi bakat mendarah daging pak suami dalam hal perakitan. Adik saya yang seorang gamer sejati saja sampai ikut penasaran. Kakak juga tidak mau kalah, selalu membawakan potongan - potongan mainan ke ayahnya walaupun belum saatnya dipasang.




Setelah bagian perosotan jadi, langsung rakit bagian ayunannya. Tidak lupa, kakak test drive dulu di perosotan yang sudah jadi. Karena mainan ini 5 in 1, jadi selain ayunan dan perosotan, ada juga gawang untuk bermain sepak bola, ring basket dan juga papan dart. Sementara yang lain merakit bagian yang besar, Tante membantu memompa bola. Eyang kung juga terlihat mulai membantu memasang baut.




Yay! ayunannya sudah jadi. setelah dipastikan semua sudah kencang dan aman, adek mulai coba ayuannya deh. Adek terlihat senang sekali berayun - ayun. Meskipun tidak lama senangnya. karena adek cepat bosan dan memilih turun untuk main dengan bagian - bagian lain yang masih berserakan.




Tidak lengkap rasanya kalau tidak ada yang menangis ya. hahahaha... Karena penasaran dengan ayunannya, atau sengaja ingin usil dengan adiknya, kakak mendorong ayunan kuat sekali dari arah depan tapi sambil jongkok dan tidak beranjak dari tempatnya. alhasil ketika ayunannya berayun kembali ke arah depan, jatuhlah kakak dengan kepala terantuk ayunannya. Mungkin ayunannya mau kenalan dulu kalo kata orang tua jaman dulu. 




Akirnya setelah beberapa jam perakitan, jadi deh mainannya. Kali ini seadanya dulu. Insya Allah nanti akan di dekor lagi ruang bermainnya biar terlihat lebih bagus dan menarik jadi anak - anak semakin betah main di rumahnya. Rencananya, saya akan menambahkan beberapa beanbag, rak buku dan juga tenda anak. Jadi sambil menjaga anak bermain, sekaligus bisa bersantai disini.





Salam Sayang,










Friday, January 15, 2021

KEGIATAN DIKALA PANDEMI : PANEN CABE DI RUMAH

January 15, 2021 0

 

Di rumah saya yang mungil ini masih terdapat sedikit lahan yang berukuran sekitar 1,5 x 2 m. Awalnya sih saya membayangkan lahan ini akan menjadi taman mungil yang cantik. Di tengahnya ditumbuhi satu pohon bunga kamboja yang eksotis biar terasa seperti di Bali. lalu dibawahnya ditumbuhi rumput jepang mini yang lebat dan juga ada beberapa tumbuhan yang bisa digunakan untuk masak atau tumbuhan obat-obatan. Tapi karna kesibukan dan lain hal membuat rebahan terlihat lebih menggoda di waktu senggang. Alhasil Rumput dan beberapa tanaman akhirnya mati karna tidak telaten mengurusnya. Hanya tersisa 3 tanaman yang Alhamdulillah tumbuh sangat subur. Bunga Kamboja, Daun Pandan dan Pohon Cabe.




Kalo kata orang - orang, Pohon cabe di rumah saya ini aneh. Karena Pohonnya Tinggi sekali. Setinggi pohon kamboja di sebelahnya. Sepertinya tanaman cabe ini memang susah payah beradaptasi, melihat pohon kamboja di sebelahnya sangat lebat sehinga menghalangi cahaya matahari sampai ke tanah. Jadilah pohon cabe ini tumbuh tinggi sekali menembus dedaunan kamboja itu. Lihat sendiri  di foto atas, ranting - ranting pohon cabe yang kecil tumbuh berdampingan dengan batang pohon kamboja yang besar. Tapi siapa sangka, tanaman yang tadinya hanya berupa ranting panjang berdaun sedikit, ternyata berbuah lebat tepat dimasa pandemi ini. 




Biasanya, cabe - cabe yang sudah merah dipetik oleh ART di rumah dan sebagian dibawa pulang. Sedangkan yang masih hijau dibiarkan sampai merah di pohon. Nah, beberapa hari yang lalu mulai banyak lagi yang sudah merah pohon. Pas sekali si Kakak sedang rungsing di rumah Terus saja mengajak bermain dan mengganggu saya yang sedang bekerja. Langsung saja saya ajak untuk memanen cabe.




Karena tidak sedang di tempat rekreasi dan ide ini muncul dadakan, tentu saya alat dan bahan tidak dipersiapkan terlebih dahulu. Mulanya saya yang petikkan (karena tinggi). kemudian hasilnya saya berikan ke kakak. Kemudian saya lihat kakak mulai kerepotan karena masing- masing tangannya sudah memegang cabe. 
"Wah sepertinya kita butuh wadah untuk naroh cabenya ya kak?"
"he eh. Iya." Jawab kakak.
Kita cari dulu ya kak ke dalam. Tidak lama kemudian, kita keluar lagi membawa kaleng besar bekas biskuit. Lumayan pegal juga menggendong kakak di leher sembari memberi memberikan aba2 cabe mana yang harus diambil. Tapi perjuangan tidak sia -sia, karena hasil panen hari itu lumayan banyak. 

Ternyata kegiatan semacam ini benar - benar bisa mengurangi Stress lho. Beberapa hari kemudian saat eyang Kungnya main ke rumah, mereka juga asik memetik cabe yang sudah merah. Sampai minta di fotokan seperti ini :





Mungkin Next Project, saya akan benar-benar coba menanam tanaman lain dengan anak-anak. Semoga bukan hanya wacana belaka ya Moms. hihihi...



Salam Sayang,



















Sunday, November 22, 2020

TEMU KANGEN DENGAN UMI DI MASA PANDEMI

November 22, 2020 0

 



Sabtu Minggu  lalu ( 21 November 2020 ) saya akhirnya memberanikan diri untuk pergi keluar rumah setelah 2 bulan lamanya Work From Home. Karena rindu yang teramat sangat sama sahabat saya, Umi dan keluarganya ini. Ditambah para suami kami yang harus bertemu karena ada urusan Bisnis. Setelah sempat tertunda karena suatu hal, akhirnya jadi juga kami bertemu. Sengaja saya hanya ajak si Kakak karena saya khawatir tidak bisa dapat quality time jika Adik ikut. Selain itu tentu saja alasan terbesar karena pandemi yang belum usai. 




Kami memilih Bangi Kopi di pasar minggu sebagai tempat bertemu. Karena disini ada indoor dan outdoor nya ditambah ada kolam renang dan mural - mural epik di dindingnya. FYI, kolam renangnya ga bisa untuk berenang ya tapi lumayan lah untuk menyegarkan mata. Kami juga memlih waktu di siang hari karna biasanya tempat ini ramai pada malam hari. Tempatnya juga tidak begitu ramai dan jarak antar meja cukup jauh menurut saya. Para pegawainya juga menggunakan masker, face shield dan beberapa menggunakan sarung tangan. Anak - anak juga terlihat senang walau hanya sekedar berjalan di area kolam renang dan sesekali memaikan air nya. 



Gemes rasanya melihat 2 anak seumuran ini bermain bersama. Kaka Rey yang jarang mau meminjamkan mainannya ke anak lain, bahkan dipinjam adiknya pun juga jarang boleh, Tapi hari itu dia membiarkan si cantik Kay main dengan 2 mobil - mobilannya. Hihihiii... Mungkin karena anak perempuan. Kata Umi. Banyak sekali yang kami obrolkan mulai dari pandemi yang berdampak sangat besar ke bisnis yang keluarga Umi jalankan, kesehatan anak dan keluarga, sampai ke urusan pribadi. Sahabat memang keluarga yang kita pilih. Apalagi untuk Mommy2 macam kita gini. Tinggal diberikan ruang dan waktu saja, dari tertawa lepas sampai air mata bisa jatuh. 


Umi dan Keluarga Alhamdulillah sehat. Meskipun 1 minggu yang lalu suami sempat sakit tipus tapi alhamdulillah saat ini sudah kembali sehat. Namun bisnis yang dijalankan umi dan keluarga tidak berjalan begitu baik akibat pandemi, tapi Allah membukakan pintu rezeki lain dari hal yang tidak diduga. Salut dengan Umi yang tetap sabar dalam menghadapi ujian yang datang. Ketimbang berkeluh kesah dengan kami temannya, Umi memilih menyibukkan diri mencari alternatif pemasukan lain. Saya sebagai teman dekatnya merasa menjadi teman yang durhaka karena tidak tau kondisinya dari awal. huhuhuuuuu..


Cukup lama kami bertemu kemarin, Seingat saya dari pukul 12:00 siang sampai pukul 16:00 sore. Makan siang sambil menyuapi anak sambil cerita - cerita. Saya sih habis 1 piring nasi hainan, mungkin efek menyusui yang bawaannya laper terus. Walaupun sambil nonton youtube, Anak - anak tidak terlalu bersemangat makan sop iga yang kami pesan. Untungnya saya sempat beli cemilan jadi anak2 tetap nguyah dan bisa duduk manis sampai selesai kita cerita. Dari hari cerah sampai hujan sampai tinggal gerimis Alhamdulillah semua berjalan lancar. Para Suami selesai ngobrol bisnis tanpa terganggu, anak - anak juga tidak ada yang rewel, Tapi ketika restoran mulai sepi mereka mulai kejar - kejaran kesana sini. Duh. Untungnya masih bisa ditangkap dan dinasihati.




Senang sekali rasanya hari itu. Diperjalanan pulang Kaka Rey Tidur pulas sampai rumah. Malamnya kaka Rey terlihat senang sekali sampai tiba- mencium pipi saya. Terasa sekali kalau sebenarnya Kaka sudah bosan di rumah. Semoga pandemi ini cepat berlalu supaya kita dan keluarga bisa bermain dengan bebas lagi tanpa perlu khawatir yang berlebihan.


Salam Sayang,




Created by Anisyah Surya. Powered by Blogger.