CHARGER DAN MINDSET
Alhamdulillah sudah masuk bulan februari tahun 2024. Baru sadar ternyata tahun lalu postingan di blog ini amat sangat irit ya. Padahal ada banyak sekali yang ingin di ceritakan, di tuangkan dalam tulisan biar bisa jadi jurnal untuk dibaca di tahun - tahun ke depannya. Sebagai pengingat agar bisa lebih banyak besyukur. Tapi apalah daya waktu, energi dan prioritas berkata lain. Lantas apa yang membuat saya pukul 22.23 WIB mendadak menulis postingan blog lagi?
karna baru saja ada suatu moment yang menurut saya penting untuk diabadikan. seperti di judul postingan ini, Ceritanya tentang Charger dan mindset.
Semakin kesini rasanya semakin setuju kalau kehidupan sehari-hari kita terutama saya sendiri tidak bisa terlepas dari Smartphone. Terlebih setelah pandemi, di daerah kantor baru saya hampir semua transaksi bisa dilakukan cashless. Jajan siomay dan es podeng di pinggir jalan juga hanya tinggal mengeluarkan Smartphone, bayar menggunakan Qris. belum lagi fungsi-fungsi lainnya. Komunikasi dengan keluarga, Kamera, social media, email, maps, sampai baca buku pun semua dilakukan dengan smartphone Maka dari itu, kalo sesuatu terjadi dengan smartphone saya, sudah pasti saya rewel duluan.
Untuk urusan smartphone, kalau bukan karna rusak, tidak mungkin saya akan berganti smartphone. Proses memindahkan data dsb terlalu ribed dan menyita banyak waktu bagi saya. Sekedar informasi, Sudah 4 tahun saya menggunakan smartphone ini. Bukan penggemar i-phone, hanya android biasa yang memang sudah cukup baik pada masanya. seperti 12 GB ram, processor snapdragon octa-core dan spek-spek canggih lainnya. Tapi yang paling oke adalah kecepatan pengisian daya nya. hanya membutuhkan waktu 30 menit saja untuk 100 % full. Tentunya dengan charger dan kabel asli bawaan dari Smartphonenya. Walaupun sudah sepenuh hati jiwa dan raga saya menjaga smartphone beserta kabel dan chargernya tapi tetap saja barang buatan manusia pasti mengalami nilai penyusutan alias mulai rusak seperti ini :
Lapisan luar kabelnya sudah terkelupas, bahkan kabelnya hampir putus jika tidak di lakban. Sudah beberapa kabel charger saya coba tapi belum menemukan yang compatible alias bisa mengeluarkan logo supervooc saat pengisian daya. Terakhir saya coba beli langsung kabel chargernya dari official store realme di tokopedia, dengan harga sekitar 60 rb rupiah tapi tetap saja tidak bisa. Fyi, Sejak saya mengenal shopee dan tokopedia, saya hampir tidak pernah belanja barang-barang di toko offline langsung. Selain karena tidak ada waktu, perbedaan harga yang cukup jauh kadang membuat saya berpikir 2 - 3 kali untuk membeli barang di toko offline. Smarphone dan laptop saya pun saya beli online. Sampai kejadian malam ini.
Karena hujan cukup deras saat saya pulang kerja, suami saya menawarkan untuk menjemput saya bersama anak-anak di stasiun MRT. Saya mengiyakan dan minta untuk bertemu di poins square. Karena jalannya yang cukup jauh dan saya lelah akhirnya saya mampir untuk membeli makanan dan minuman di indomart. Setelah cukup istirahat dan sembari menunggu anak-anak bermain di playground, saya coba berkeliling dan iseng bertanya ke salah counter hp untuk mencari charger yang compatible dengan hp saya. Pemiliknya cukup ramah. Perempuan cantik dengan karyawannya. Satu per saya dia coba charger-charger yang dia jual, walaupun masih tersegel, tetap dia buka untuk dicoba. Padahal saya sudah bilang, saya tidak mau beli kalau tidak bisa. Tapi dia bilang tidak masalah. sampai ada salah satu charger yang bisa digunakan (mengeluarkan logo super vooc saat pengisian daya berlangsung).
akhirnya saya beli. tapi saya kaget karena ternyata harganya 250 ribu rupiah. cukup mahal untuk sekelas charger non original. setelah tawar menawar, akhirnya kami setuju di harga 150 ribu rupiah. Saat itu perasaan saya adalah senang karna bisa menemukan charger yang compatible meskipun tetap ada perasaan mungkin saya bisa dapat harga yang lebih murah di online shop. Dan benar saja, ketika sampai di mobil dan iseng saya lakukan pencarian berdasarkan gambar di shopee saya menemukan beberapa toko yang menjual dengan harga di bawah 50 ribu rupiah.
Disaat seperti ini, biasanya, saya akan kecewa, marah, merasa ditipu dan berbagai perasaan negatif lainnya. Tapi ternyata tidak. Saya tetap merasa senang akhirnya menemukan charger yang compatible. Ternyata rasa puas dilayani dengan baik dan mencoba langsung beberapa charger sebelum akhirnya menemukan yang benar itu jauh lebih baik. Saya tetap merasa bersyukur karna sekarang punya backup charger untuk smartphone saya yang jauh lebih berharga dan akan mendatangkan lebih banyak rezeki dibanding dengan selisih harga itu. Tidak hanya itu, bahkan saya berpikir segi bisnis yang sedang dijalankan toko itu. membeli dengan harga dibawah 50 ribu dan berhasil menjual dengan harga 3 atau bahkan 4 kali lipatnya. hebat.
Ternyata segala sesuatu yang kita alami, baik / buruk, senang / sedih, suka / duka bisa kita atur sendiri dengan cara mengubah mindset kita terhadap sesuatu. Mencoba berpikir dari sisi lain yang mungkin bisa saja terlewati. Mindset negative yang selama ini kita peliharalah yang justru akan memberikan kerugian pada kita dibanding kejadian negative itu sendiri. Di sepanjang tahun ini saya akan mulai mencoba melatih mindset saya menjadi grow mindset agar saya sendiri selalu bisa berkembang menjadi pribadi yang lebih baik
Salam sayang,