Ramadhan tahun 2023 ini, kami awali dengan sesuatu yang berbeda dari tahun - tahun sebelumnya. Berawal dari ajakan seorang sahabat (Om Bobby) di group Whatsapp untuk mengadakan acara berbagi ke panti asuhan seperti yang pernah kita lakukan di Bandung saat kuliah dulu. Mempertimbangkan kondisi pandemi yang sudah makin membaik pasca diumumkannya keputusan Indonesia bebas masker, juga moment yang pas untuk reuni sekaligus mengajarkan anak-anak berbagi, saya setuju dengan ajakan ini. Alhamdulillah semuanya pun setuju dan tanpa basa basi kami langsung membagi tugas untuk merealisasinya.
PEMBAGIAN TUGAS
Kami semua bekerja dan rumah kami berjauhan. Beberapa di luar provisi bahkan diluar pulau, jadi semua komunikasi dilakukan via chat whatsapp. Awalnya kami melakukan voting untuk menentukan tanggal. Ternyata sisa waktu sampai Hari H kurang dari sebulan. Setelah itu kami membagi tugas. ada yang bertugas mencari panti asuhannya, menyiapkan uang dan amplop untuk dibagi - bagikan, menyiapkan snack, juga sembako dan makanan box untuk dibagikan. Di pertengahan sempat ada kesulitan menentukan budget untuk masing-masing keperluan karna kami sendiri belum terbayang apa saja yang kami lakukan disana. Tapi setelah uang terkumpul dan diskusi panjang akhirnya kita menemukan jalan tengahnya
PERSIAPAN SEBELUM HARI - H
Jauh-jauh hari, saya sudah sounding kepada kakak dan adik tentang rencana pergi ke panti asuhan ini. Bahwa diluar sana banyak anak-anak yang tidak memiliki ayah / ibu bahkan keduanya. Tidak semua anak seberuntung kakak dan adik, memiliki rumah yang nyaman, kendaraan untuk bepergian, mainan banyak, sekolah yang bagus dll. Supaya anak-anak tau tujuan kita melakukan kegiatan ini dan tidak kaget pada hari H nanti. Saya mengambil tugas untuk menyiapkan amplop beserta isinya yang akan dibagikan ke anak-anak panti. Setelah amplop yang saya pesan sampai dan uangnya sudah saya tukarkan, Saya meminta bantuan kakak dan adik untuk mengisi uangnya ke masing-masing amplop. Tante Winda yang berada di Makassar memesankan snack untuk dibagikan ke anak-anak dan mengirimkannya ke rumah. Jadi tugas saya untuk menghitung dan mengecek paketnya. Walaupun tidak ada bagian untuk kakak dan adik, tapi alhamdulillah mereka tidak marah dan mengerti kalau ini bukan untuk mereka.
SAKIT
Seminggu sebelum Hari H Qodarallah Kakak dan Adik sakit. Batuk pilek sampai terkadang demam. Awalnya kakak kemudian menular ke adik. Karena adik demamnya berulang sampai 3 hari berturut-turut, Kakak juga masih batuk-batuk akhirnya keesokan harinya saya memutuskan untuk membawa mereka ke dokter. Saya sempat khawatir kakak dan adik akan diminta pemeriksaan mengingat sudah hari ke 4 sejak awal demam. Tapi alhamdulillah tidak perlu karna demamnya merupakan efek dan batuk pileknya. Hanya perlu di nebu saja untuk mengeluarkan dahaknya.
DRAMA TERLAMBAT
Panti asuhan yang dituju dekat dengan stasiun MRT Lebak bulus. Karena beberapa dari kami ada yang tidak membawa kendaraan pribadi dan tidak ada satupun diantara kami yang tahu persis letak panti asuhannya, akhirnya kami sepakat untuk bertemu di Poins square pukul 10 pagi karena acara dimulai pukul 11. Tapi ternyata Om Iam yang datang dari luar kota terlambat dan harus ada yang menunggu, belum lagi Tante Putri dan keluarga yang membawa makanan dan sembako terjebak macet. Alhasil rencana diubah, masing-masing harus langsung menuju panti asuhan. Saya sekeluarga sudah sampai di point square untuk menunggu tante Niki yang terlebih dulu sudah sampai di lebak bulus (Kami tim ON TIME). Sempat masuk sebentar untuk membeli cemilan anak-anak setelah itu langsung menuju panti asuhan karena sudah ditunggu.
ACARA
Salam Sayang,
No comments:
Post a Comment