Sunday, August 8, 2021

OUR COVID JOURNEY PART #1 (GEJALA DAN CERITA)

August 08, 2021 2

Bulan Juli 2021 merupakan bulan yang paling melalahkan sepanjang tahun ini. Berita tentang kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia, penuhnya RS dan RSDC wisma atlet, tenaga kesehatan yang kewalahan menangani pasien, antrian di depo pengisian oksigen, ditambah dengan berita-berita hoax yang seakan tidak mau ketinggalan untuk meramaikan. Mendengarkan semua berita itu saja sudah cukup menguras emosi ditambah kami sekeluarga harus mengalaminya sendiri. Tertular covid - 19.



GEJALA AWAL



Dimulai dari suami yang mendadak batuk pilek dan demam setelah seharian pergi. Setelah minum obat yang ada di rumah dan istirahat demamnya hilang namun masih tampak meriang. Keesokan harinya pak suami lebih memilih untuk membeli obat di apotek ketimbang langsung cek ke dokter. 2 hari kemudian Qodarullah saya ikut demam dan batuk. Akhirnya saya memaksa suami untuk ke dokter. Di dokter kami di diagnosis ISPA dan dokter menyarankan antigen 2 hari kemudian karena khawatir hasilnya akan negative palsu karena masa inkubasi virus. Malam harinya, Kakak Rey demam tinggi dan mendadak batuk. Disusul adik 2 hari kemudian yang ikut demam tepat di hari kami dijadwalkan antigen. Kecurigaan saya semakin besar dan terbukti dengan hasil antigen saya dan suami yang positif.



SEDIH, PANIK, DAN BINGUNG


Masih di RS, Setelah dapat hasil antigen positive, sambil menunggu dipanggil oleh dokter umum, Shock, sedih, marah dan bingung bercampur jadi satu. Pikiran saya seketika bercabang ke banyak hal. Mencari tes PCR yang bisa mengeluarkan hasil cepat (saat itu banyak RS dan lab yang overload, RS yang kami datangi bisa mengeluarkan hasil PCR paling cepat 3 hari), Memastikan kami sudah mendapat obat-obatan yang tepat, bagaimana mengabarkan kepada orang tua dan kantor, bagaimana keluarga dan orang-orang yang sempat kontak dengan kita, sudah jam makan siang tapi anak - anak belum makan siang. apa yang harus saya lakukan terlebih dulu? 



Sambil menunggu antrian drive thru PCR saya menelpon teman saya yang sedang isolasi. Disitu akhirnya tangis saya pun pecah walaupun hanya beberapa saat. Sekilas saya membayangkan apa gejala apa saja yang mungkin akan muncul pada saya, suami dan anak-anak. Terlebih jika ternyata orang tua saya ikut tertular. Tapi Saya sadar yang saya butuhkan saat ini bukanlah rasa khawatir melainkan informasi yang sebanyak banyaknya dan pemikiran positif yang sebesar besarnya. 

 

Untungnya saya punya teman - teman dan keluarga yang dekat dan sangat suportif. Teman - teman mengirimkan stok makanan yang seketika memenuhi kulkas kami. Orang tua dan adik-adik saya bergantian mengirimkan makanan dan kebutuhan kami setiaap hari. Keluarga mertua yang juga sedang isoman mengirimkan banyak sekali suplemen herbal yang sangat amat membantu. Para tetangga cluster kecil tempat saya tinggal pun mengirimkan makanan, buah-buahan sembako bahkan cemilan dan susu untuk anak-anak saya. Ketua RT tempat saya tinggal juga sangat membantu dan terlihat sangat santai dan berpengalaman menghadapi warganya yang covid. Rekan kerja di kantor pun banyak yang memberi dukungan, terus memberikan informasi, menanyakan kabar dll. Bahkan art yang setiap hari bekerja di rumah menawarkan untuk tetap masuk membantu saya di rumah. 



ISOLASI HARI KE 1 - 3


Gejala yang kami rasakan:


Suami merasakan batuk, pilek dan pegal - pegal sekujur badan terutama pada pinggang. Kakak Rey sudah tidak demam tapi masih sesekali batuk, terutama pada pagi hari. Adik sempat mencret pada malam pertama tapi Alhamdulillah tidak berlanjut di hari berikutnya. Demamnya juga hanya 2 hari pertama. Saya sendiri di 3 hari awal isolasi merasakan batuk, radang tenggorokan, sangat amat cepat lelah, tidak nafsu makan dan sedikit diare.



Keluarga yang sempat kontak dengan kami langsung melakukan tes antigen saat sehari setelah hasil antigen kami keluar dan alhamdulillah semua dinyatakan negative. Jujur, ini adalah berita yang paling melegakan saat itu. Tapi disisi lain, tante dari suami sedang kesulitan mencari ICU karena mengalami sesak nafas akibat covid. Mertua, adik ipar dan kakak ipar yang positif juga belum membaik. Hari kedua isolasi pun kami mendapat kabar duka dari om suami yang meninggal saat isolasi mandiri rumah. Kami pun tidak bisa banyak membantu karena kondisi kami juga tidak memungkinkan. Jangankan membantu, mengeluarkan emosi sedih saja tidak bisa saya lakukan karena kepala saya akan langsung terasa sakit. Jadi sebisa mungkin saya mencari pengalihan.



ISOLASI HARI KE 4 - 6


Gejala yang kami rasakan:


Anak-anak hanya terkadang batuk di pagi hari selebihnya mereka tidak menunjukkan gejala apapun. Hari ke 4 Keluhan suami bertambah yaitu anosmia. Saya sendiri mendadak demam 39.5 C di hari ke 4 ditambah batuk dan sakit tenggorokan yang terasa semakin parah. di hari ke 6 isolasi saya mulai mengalami anosmia.



Pada hari ke 4 isolasi saya mendapat kabar bahwa suami dari adik saya (tinggal bersama orang tua saya) positif covid setelah semalaman batuk dan demam. Di hari itu, mulai muncul rasa khawatir saya dengan anggota keluarga lain di rumah orang tua. Hari ke 4 - 6 ini rasanya stamina betul - betul terkuras habis. Saya dan suami merasa sangat cepat lelah. Suami bahkan tidak bisa beranjak dari kasur dan membantu saya.

  
 

Dalam kondisi seperti itu, menyiapkan makanan untuk kami makan, menyuapi anak-anak, memandikan anak - anak  dan memberi mereka obat tetap harus dilakukan karena usia mereka yang masih kecil belum memungkinkan mereka untuk melakukannya sendiri. Rumah pun sebisa mungkin tetap harus dalam keadaan bersih mengingat adik yang masih dalam fase oral suka memasukkan benda-benda yang ia temukan ke dalam mulut. Khawatir bisa menyebabkan anak-anak diare jika rumah dalam keadaan kotor. Alhamdulillah anak-anak sudah tidak ada gejala jadi mereka lebih sering main berdua sementara kami istirahat.



ISOLASI HARI KE 7 - 9


Gejala yang kami rasakan:


Suami masih batuk pilek, namun pegal - pegal sudah hilang. Penciuman suami juga sudah mulai kembali pada hari ke 8. Anak - anak sudah tidak ada gejala sama sekali. Sedangkan saya merasa sangat amat cepat lelah. anosmia dan tidak bisa merasakan rasa makanan sehingga nafsu makan hilang dan terasa mual setiap kali makan. Radang tenggorokan juga semakin parah. Nafas pendek karena setiap kali tarik nafas dalam selalu batuk. Batuknya pun bukan batuk kering melainkan batuk berdahak tapi sulit untuk mengeluarkan dahaknya.


 

3 hari ini merupakan hari terberat untuk saya. Mengingat saya punya penyakit maag dan makan saya sangat sedikit karena mual, saya jadi tidak berani mengkonsumsi vitamin C karena khawatir maag saya akan kambuh. Kondisi saya yang sedang menyusui membuat saya lebih cepat lapar dan haus. Ditambah adik Kenzie lebih suka tidur diatas saya pada saat DBF kadang membuat nafas saya terasa lebih berat. Obat - obatan seperti obat batuk, antibiotik dan anti virus sudah habis. Alhasil saya melakukan konsultasi online untuk mendapatkan obat-obat tambahan. Saturasi oksigen saya pun sempat di angka 93 dan 94. Sesering mungkin saya melakukan posisi proning untuk meningkatkan kadar oksigen.   Untungnya suami sudah mulai membaik jadi bisa membantu memandikan anak / menyuapi anak dan mengerjakan beberapa pekerjaan rumah. meskipun terkadang anak tidak mandi pagi / sore saking capeknya kita.



ISOLASI HARI KE 10 - 14


Gejala yang kami rasakan:


Suami sudah mulai fit. Hanya tinggal flu ringan dan batuk sesekali.  Anak-anak sudah tidak bergejala. Saya sendiri sudah tidak radang, Nafas sudah mulai normal, batuk sudah jauh lebih baik. Anosmia pun sudah mulai hilang dan lidah sudah mulai bisa merasakan makanan sehingga nafsu makan sudah kembali dan sudah bisa mengkonsumsi vit C. 



Di hari  ke 10 - 14 ini alhamdulillah stamina sudah mulai membaik. Walupun masih ada sedikit gejala dan stamina masih belum pulih 100%. Saya sendiri merasakan manfaat minum vitamin C yang benar2 membooster imun saya. Mengingat sampai hari ke 9 saya takut mengkonsumsinya dan belakangan baru tau ada vitamin C yang aman untuk penderita maag. Oiya, kami juga merayakan idul Adha saat islasi mandiri. Untungnya banyak keluarga dan rekan - rekan yang dapat membantu untuk memesankan hewan qurban sehingga kami tidak perlu repot



ISOLASI HARI KE 15 - 21



Yap. kami mengisolasi diri sampai hari ke 21. Alasannya karena di hari ke 15 saya dan suami masih terkadang batuk dan flu ringan. Staminapun semakin hari semakin baik. Kami sudah bisa mulai WFH. Mengurus pekerjaan rumah dan anak-anak pun tidak seberat hari - hari sebelumnya. Di hari hari ini pun kami masih menerima kiriman makanan dari teman-teman. Hari ke 21 kami melakukan PCR untuk keperluan kantor. sayangnya hasilnya masih positive. tapi setelah berkonsultasi dengan dokter umum dan dokter anak secara online, kami sudah bisa menyelesaikan masa isolasi kami karena dianggap sudah tidak menularkan dan di hari ke 21 sudah tidak ada gejala. Alhamdulillah . . .


Kurang dari 2 minggu setelah PCR ke 2, saya melakukan PCR lagi sebaai persyaratan kantor. Alhamdulillah hasilnya sudah negative.


PELAJARAN BERHARGA



Suami bukan tipe yang akan lsg ke dokter ketika sakit. Dia akan memilih istirahat terlebih dahulu dan minum obat. Sedangkan saya semenjak pandemi menjadi orang yang paling rewel di keluarga ketika ada yang sakit. Saya setuju dengan suami saya untuk tidak parno berlebihan dengan covid. Tapi bukan berarti kita harus abaikan protokol kesehatan. Apalagi jika sudah muncul gejala. Tidak ada salahnya untuk mengenakan masker di dalam rumah, mengisolasi diri sementara, menjaga jarak dengan orang lain atau langsung ke dokter untuk konsultasi. Paling tidak saat seperti ini kita harus punya rasa untuk peduli dengan orang lain. Teruma keluarga sendiri yang seharusnya jadi prioritas untuk kita lindungi.

 


Covid memang benar-benar mengajarkan kita untuk hidup lebih bersih dan lebih peduli dengan sesama manusia. Sebelum pandemi, jika ada yang batuk / flu jarang sekali ada yang sadar untuk mengenakan masker agar tidak menularkan orang sekitar, sekarang kita semua dipaksa untuk selalu menenakan masker dimana pun. Sebelum pandemi, beberapa dari kita ada yang merasa risih dan menertawakan orang2 yang berpakaian menutup seluruh tubuhnya dan mengenakan niqab, sekarang baju hazmat menjadi baju paling aman untuk menghidar dari virus. Sebelum pandemi, kita sering mengganggap orang -orang terlalu bersih adalah orang - orang berlebihan. Sekarang kita harus sadar dan bertindak yang sama. Karena bisa jadi mereka sudah merasakan kehilangan orang-orang terkasih akibat virus ini atau mungkin kita sendiri yang pernah mengalaminya? Naudzubillah. 


Salam Sayang,








Friday, July 2, 2021

(GAGAL) VAKSIN COVID-19 TAHAP 1

July 02, 2021 3


Akhirnya setelah menunggu sekian lama, dapat juga giliran vaksin covid 19. Setelah sebelumnya didahulukan untuk golongan tertentu seperti Nakes dan para lansia, sekarang vaksin sudah bisa didapatkan gratis untuk umum. Pendaftarannya pun tidak lagi harus menunggu giliran dari RT / Wilayah setempat. Sekarang pendaftarannya bisa dilakukan via plafond kesehatan online seperti Hallodoc atau bisa datang langsung ke fasilitas - fasilitas kesehatan penyelenggara dengan membawa KTP. Saya sendiri terdaftar di program vaksinasi gotong royong yang dikoordinir oleh perusahaan tempat saya bekerja.


SIAPKAN DOKUMEN - DOKUMEN YANG DIBUTUHKAN


Jadwal vaksin yang saya dapatkan adalah hari senin kemarin (28 Juni 2021) tempanya di Tennis Indoor Senayan. Sebelum vaksin, saya harus memastikan saya terdaftar reservasi vaksin melalui aplikasi kimia farma mobile. Setelah itu, ada beberapa dokumen yang harus disiapkan dan dibawa pada saat vaksin diantaranya Kartu vaksinasi covid, form persetujuan vaksin, kartu verifikasi vaksin, kartu kendali pelayanan vaksin, dan yang terakhir form status pemberian vaksin. Form - form tersebut sebaiknya sudah diisi terlebih dahulu di rumah untuk mempersingkat proses di lokasi vaksin nantinya. Selain itu jangan lupa membawa data diri seperti KTP atau SIM.

SARAPAN dan ISTIRAHAT YANG CUKUP


Sempat khawatir semakin siang lokasi akan semakin ramai, tapi ternyata tidak terbukti. Saya dan teman saya sampai lokasi sekitar pukul 11 siang. Jarak antara pintu masuk sampai lokasi penyuntikan lumayan jauh. Apalagi waktu saya datang tidak ada antrian jadi tidak ada waktu untuk istirahat sebentar. Sepanjang jalan saya memikirkan bagaimana jika ada peserta yang sudah agak tua pasti melelahkan untuk mereka. Untungnya saya sudah diingatkan sebelumnya untuk sarapan dan istirahat yang cukup sebelum vaksin. 


Salut dengan pengaturannya. Petugas yang berjaga untuk mengarahkan peserta vaksin sangat banyak di lokasi. Disediakan juga banyak kursi untuk mengantisipasi keadaan yang ramai. Petugas kesehatan dan beberapa ambulans juga terlihat siap sedia. 

PASTIKAN KONDISI FIT SAAT PENYUNTIKAN


Setelah perjalanan panjang, sampailah pada meja penyuntikan. ada 3 petugas di setiap meja penyuntikan. Tensi dan sedikit wawancara dilakukan oleh petugas. sayangnya saya dianjurkan untuk menunda vaksinasi saya. Alasannya karena saya sedang mengkonsumsi beberapa obat. Memang sejak hari Selasa minggu lalu saya kurang enak badan. Sampai akhirnya pada hari jumat setelah mendapat jadwal vaksin dari SDM, saya melakukan swab antigen dan pergi ke dokter  karena saya mau memastikan badan saya fit untuk vaksin. 


Ternyata salah satu obat yang diberikan dokter itu memberikan efek untuk menekan imun tubuh sehingga dikhawatirkan vaksin yang diberikan tidak akan bekerja maksimal jika disuntikkan sekarang. Sedikit kecewa mendengarnya tapi saya yakin ini yang terbaik untuk saya saat ini.

DATANG DENGAN KELUARGA / TEMAN


Selesai dari meja penyuntikan, saya dan teman saya diharuskan untuk menunggu di lokasi observasi selama kurang lebih 15 menit. Saya sengaja datang bersama dengan teman saya agar kita bisa saling menjaga jika ada kondisi yang tidak diinginkan pasca vaksin. Walaupun petugas di area banyak tetap saja akan lebih nyaman jika kita bersama dengan orang yang kita kenal. Selain itu juga lebih memudahkan petugas kesehatan untuk menangani pasien yang tidak sadarkan diri jika pendamping mengetahui riwayat pasien. 

Yah, walaupun gagal untuk divaksin, harus menunggu efek obat sepenuhnya hilang dan juga menunggu kloter vaksin berikutnya, semoga bisa jadi pelajaran untuk kita semua yang ingin melakukan vaksin. Baik secara mandiri maupun yang dikoordinir seperti pengalaman saya ini sebaiknya mempersiapkan diri terebih dahulu.


Untuk bagian yang mengkoordinir sebaiknya memberikan info kepada calon penerima vaksin minimal 1 minggu sebelumnya. Di kasus saya, info yang diberikan SDM terlalu mendadak. Selain itu SDM juga tidak melakukan verifikasi terlebih dahulu terhadap calon penerima vaksin. Contohnya seperti apakah karyawan A sudah pernah menerima vaksin, atau apakah karyawan B saat ini dalam kondisi sehat. Imbasnya beberapa karyawan yang sudah terlebih dahulu mendaftar vaksin di fakes secara mandiri harus mengikuti jadwal vaksin dari SDM itu karena namanya sudah terdaftar di program gotong royong padahal karyawan tersebut seharusnya bisa lebih cepat menerima vaksin yang mereka daftarkan secara mandiri.


Akhir kata tetap jaga protokol kesehatan dan Semoga kita semua selalu dalam kondisi sehat. aamiin




Salam Sayang,






Monday, June 21, 2021

KAK REY'S 3rd BIRTHDAY

June 21, 2021 0
Setelah beberapa kali mengakui kado orang lain sebagai kadonya, dan beberapa kali bertanya " Trus kakak kapan dong ulang tahunnya? " Akhirnya hari ulang tahun kakak datang juga. Hihihii... Tahun ini jatuh nya di hari selasa. Alhamdulillah esok harinya libur dan sesuai titah ayahnya ulang tahunnya tetap diadakan hari selasa. walaupun sore hari seusai keluarga yang lain kerja. Walaupun tidak semua bisa hadir karena padhe alfri sedang flu tapi tetap tidak mengurangi rasa syukur kami karena keluarga lain masih bisa berkumpul dalam keadaan sehat. 


Tahun ketiga Kakak Rey ulang tahun gagal lagi untuk bikin dekor sesuai tema. Padahal waktu Adek Ken ulang tahun, bisa dibilang sukses mendekornya. Tahun ini kue ulang tahunnya sedikit istimewa karena dipesan langsung sesuai request kak rey. walaupun pesannya 3 bulan sebelumnya. Tepatnya sebulan sebelum ulang tahun adek saking penuhnya pesanan di Barska cake. Iya benar 3 bulan sebelumnya. Tepatnya 1 bulan sebelum ulang tahun adek saat Barska cake bilang sudah tidak ada slot untuk ulang tahun adek karena sudah penuh langsung saya tanpa tanya2 lagi saya pesan untuk ulang tahun kakak Rey yang notabennya masih 3 bulan kemudian. Ternyata memang hasilnya sangat memuaskan. 

 
Sepertinya hampir mustahil dapat foto bagus dengan anak - anak di usia mereka saat ini ya? Untuk dapat 1 saja foto keluarga yang bagus butuh satu rumah untuk mengambil perhatian anak - anak. Itu pun masih gagal. pasti ada saja yang bergerak

 
Setelah tiup lilin dan berdoa, seperti yang sudah saya duga kakak sempat tidak memperbolehkan kami untuk memotong kuenya. Padahal semua sudah penasaran dengan rasa kuenya. tapi setelah dibujuk sambil nyanyi potong kuenya beramai ramai akhirnya kakak mau memotong kuenya. 
 

Terima kasih nenek yang sudah memimpin doa untuk kakak Rey. Semoga doanya diijabah oleh ALLAH SWT. Masya Allah suara ngaji nenek bagus sekali. saya iriii. Tapi apalah daya saya nyayi aja sumbang. Semoga nanti kakak Rey dan adek Kenzie pandai mengaji seperti nenek yaa

 
Selain itu ada juga eyang kung eyang uti dan genk nya yang lagi - lagi direpotin untuk ketempatan karena rumah Kakak Rey sedang di renov. Jangan bosan - bosan ya. hihihiii...


Tahun ini menu makan barengnya mie ayam. Karena acaranya menjelang malam jadi sepertinya kalau menunya nasi terlalu berat. walaupun sama - sama karbohidrat sih. hueheheheeee... Selagi yang lain makan, ayah dan kakak semangat sekali unboxing kado. Setiap ulang tahun kakak, ayah memang paling semangat unboxing kado karena biasanya ada mainan baru yang ayah belikan. Tahun ini kakak dapat mainan kereta yang besar dan ribed merakitnya dari ayah.  Sayang sekali kita lupa ambil foto keretanya.

 
Tapi kado yang jadi primadona di ulang tahun ini adalah electric bubble camera dari Kakak Cilla. Selain ada musiknya yang membuat adek joged terus, gelembung yang keluar sangat amat banyak. Jadi cukuplah untuk membuat anak-anak sibuk menangkap gelembung. 

Semoga tahun depan kita masih bisa berkumpul lengkap dalam keadaan sehat semua ya. Selamat Ulang tahun Kakak Rey, doa kami semua tentunya yang terbaik untuk Kakak Rey

Salam Sayang,








Monday, May 24, 2021

TOILET TRAINING KAK REY PART #1

May 24, 2021 0

Bulan ini kakak Rey akan berusia 3 Tahun. Salah satu hal yang dirasa akan jadi drama di kehidupan para ibu dengan balita selain menyusui, GTM dan Nyapih adalah TOILET TRAINING. Yap. karena saya Working Office Mom, saya terkendala waktu untuk mengajari kakak menggunakan toilet. Sedangkan ART saya di rumah tidak cukup telaten dan sepertinya sudah cukup kerepotan dengan si kecil saat saya sedang mengerjakan perkerjaan kantor. Oke. Another excuse alert! 




TAHAP PERSIAPAN

Sebelum mengajarkan kakak untuk menggunakan toilet. Tentunya seperti biasa saya melakukan riset terlebih dahulu. Alhamdulillah usia 2,5 tahun kakak sudah mulai lancar berbicara. Jadi sudah bisa mengutarakan apa yang dirasakan atau yang dia inginkan. Jika saya memulai toilet training sebelum kakak lancar berbicara, saya takut akan membebani kakak dan membuat kakak stress. 


Saya juga sengaja memutarkan animasi - animasi di youtube mengenai toilet training. Untungnya tidak sulit menemukan semua itu karena saat ini banyak channel edukasi anak - anak di youtube. Seperti channel BALITA, SUPER JOJO INDONESIA, COCOMELON INDONESIA dan masih banyak lagi. Bahkan disertai lagu - lagu yang disukai anak - anak. Setelah kurang lebih seminggu saya memutarkannya, mulailah saya sounding. 


"Wahhh, Jojo hebat ya kak mau belajar pakai toilet sendiri "


"Jojo sudah tidak pakai popok ya kak? Jojo sudah besar ya? "


"Kakak juga bisa lho pipis di toilet kaya jojo. mau coba ga? "


TAHAP UJI COBA

Setelah afirmasi berhasil masuk, dan kakak setuju untuk tidak pakai popok, saya mulai mencoba beberapa masukan dari teman - teman saya. Ada yang bilang, setelah tidak memakai popok, ajak dia pipis 1 jam sekali. Tapi ternyata, setelah mandi, belum ada 15 menit kakak sudah pipis 2 kali. Sepertinya yang pertama kakak shock jadi tidak tuntas pipisnya kemudian setelah celananya kering kakak pipis lagi deh. Waduhh... mana ternyata saya baru sadar kalau stok celana kakak tidak banyak. Alhasil ketika kakak minta untuk pakai popok lagi, langsung saja saya iyakan.


TAHAP GAGAL

Beberapa hari kemudian, saya coba lagi untuk tidak memakaikan kakak popok dan menggantinya dengan celana dalam. Tapi lagi - lagi kakak masih pipis di celana dan bahkan pernah pup di celana. Parahnya saat itu tidak ada yang tau. Jadilah berceceran kemana - mana karena kakak lanjut main setelah pup. Ditambah ART yang saat itu menjaga sempat kaget dan reflek sedikit berteriak jadi membuat kakak shock. Sejak dari kejadian itu selama beberapa waktu kakak sempat tidak mau pakai celana dalam. Setiap akan dipakaikan, kakak menangis tidak karuan. Semenjak saat itu, sampai beberapa waktu terpaksa toilet trainingnya harus saya tunda.




TAHAP MENCOBA LAGI

Target saya saat kakak berusia 3 tahun, kakak harus sudah bisa lepas popok. Maka dari itu, saya tidak boleh berlama - lama santai. Saya kembali mencoba memasukkan afirmasi positif baik secara langsung maupun melalui video anak - anak. karena kakak masih tidak mau pakai celana dalam, jadi awalnya saya hanya menyuruh kakak untuk bilang saat mau pipis. Benar saja, beberapa kali kakak bilang mau pipis dan pipis di kamar mandi. Berikutnya saya bilang ke kakak kalau popoknya sedikit lagi habis jadi pakai popoknya malam hari saja.


Kebetulan ramadhan ini saya tinggal sementara dengan orang tua saya karena rumah sedang diperbaiki. Jadi cukup banyak orang yang membantu mengawasi kakak saat saya sedang bekerja. Selain itu, ketika eyang uti nya membelikan beberapa celana dalam dengan gambar Tayo, kami sekeluarga heboh menyemangati kakak untuk mencobanya dan memuji kakak. Alhasil kaka senang sekali memakainya.


TAHAP SUKSES PERTAMA

Minggu depan kakak berusia 3 tahun, Alhamdulillah saat ini kakak sudah tidak pernah pipis di celana / popok. Bahkan malam hari pun tidak. Walaupun malam hari masih saya pakaian popok, tapi popoknya selalu kering di pagi hari. Ketika bangun tidur, barulah kakak pipis di kamar mandi. Untuk buang air besar, beberapa kali masih di popok ketika saya memakaikan popok. terlihat juga kalau kakak lebih nyaman pup di toilet jongkok ketimbang di toilet duduk. Sedangkan toilet rumah kami toilet duduk. Ini akan jadi PR selanjutnya di part ke 2.


PERALATAN TOILET TRAINEE

Untuk perlengkapan toilet trainee ini saya tidak menyiapkan alat-alat seperti pispot khusus. Saya mau sebisa mungkin kakak cepat beradaptasi dengan toilet yang ada. Karena toilet saya toilet duduk dan masih terlalu besar untuk kakak, saya hanya memakai toilet training seat standar kado dari teman saya seperti ini

Masalahnya adalah, kaki kakak masih belum sampai ke lantai jika sedang duduk di toilet walaupun sudah diberikan kursi kecil. Berikutnya mungkin saya akan membelikan potty training seat dengan step ladder untuk memudahkan kakak naik ke toilet dengan aman.


Untuk celananya, beberapa teman saya menyarankan celana khusus potty training. Celana model ini tetap terasa basah dan membuat efek tidak nyaman pada si anak ketika pipis atau pup, namun cairan dan kotorannya tidak tembus keluar popok. Sayangnya saat saya beli ternyata kesempitan untuk kakak. Huhuhuhuuu.. padahal saya sudah beli 1 ukuran diatasnya. Sedangkan terasa sayang untuk beli lagi ukuran lain karena kakak sudah bisa pakai celana dalam biasa. 





Salam Sayang,









Friday, May 7, 2021

JALAN SANTAI KALA PANDEMI

May 07, 2021 2

Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali saya memberanikan diri untuk membawa kidos jalan - jalan. Tapi belakangan ini kasihan juga melihat mereka hanya bermain di sekitar rumah atau di rumah eyangnya ditambah sepertinya saya sendiri memang butuh sedikit udara segar. Jujur, iri rasanya melihat postingan teman - teman di social media yang mulai berani road trip keluar kota dengan keluarga, Staycation di hotel atau sekedar makan di mall. Akhirnya sabtu, 1 Mei 2021 kemarin saya memutuskan untuk jalan - jalan santai dengan keluarga. Menghirup udara segar dan membiarkan anak anak berlari lari di tempat yang luas. Sebelum berangkat, ada beberapa hal yang harus dipastian sebelum membawa anak-anak jalan-jalan saat pandemi.


PILIH WAKTU YANG TEPAT


Karena kebetulan masih bulan Ramadhan, biasanya banyak orang yang malas berpergian di pagi atau siang hari. Jadi pilihlah waktu - waktu tersebut. Hihihii.. Butuh niat yang sangat amat besar memang bagi yang menjalankan ibadah puasa. Terlebih saat weekend pasti banyak yang memilih untuk kembali tidur setelah sholat subuh kan? Selain itu, bepergian di pagi hari saat udara masih bersih belum banyak polusi karena belum banyak orang yang beraktifitas tentunya baik juga untuk anak-anak. Ketika tempat sudah mulai ramai, saatnya kita pulang. Jika ramadhan sudah usai, pilihlah hari kerja untuk berekreasi. Selain tidak terlalu ramai, biasanya harga penginapan juga tidak semahal saat weekend. Kita juga akan leluasa explore tempat rekreasinya tanpa khawatir berlebih.


SEBISA MUNGKIN PILIH TEMPAT YANG TERBUKA DAN TIDAK RAMAI


Ruangan yang tertutup, tidak tersentuh cahaya matahari dan minim pertukaran udara membuat resiko penularan virus lebih besar. Maka dari itu saya memilih tempat rekreasi yang terbuka dan sekiranya tidak akan ramai pengunjung. Selain anak-anak bisa berlarian lebih leluasa, tempat yang terbuka juga lebih memungkinkan kita untuk dapat menghindari kerumunan. 


PILIH AKOMODASI YANG BERPROTOKOL BAIK



Jika harus menginap, pilihlah hotel yang menerapkan protokol kesehatan yang baik. Jika pesan melalui aplikasi traveloka, pilih hotel yang bertanda clean accomodation. selengkapnya bisa dibaca disini https://www.traveloka.com/en-id/cleanaccommodation. Walalupun tidak ada yang bisa menjamin hotel - hotel ini akan terbebas dari virus covid, tapi setidaknya mereka tidak hanya menjalankan bisnis tapi juga memperhatikan kesehatan baik para pengunjung maupun pegawainya.


TERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN


Anak-anak dibawah usia 2 thn sebaiknya tidak menggunakan masker karena saluran pernafasannya yang masih terlalu kecil akan mempersulit mereka bernafas jika menggunakan masker. Untuk mengantisipasinya terkadang saya memakaikan topi dengan face shield atau menggunakan cover stroller. Sedangkan untuk kakak yang sudah hampir 3 Tahun alhamdulillah sudah mengerti pentingnya menggunakan masker saat keluar rumah. Selalu sediakan hand sanitizer di jangkauan kita. Karena ketika di tempat umum kita tidak selalu bisa menemukan tempat untuk mencuci tangan. Selain itu, naluri anak kecil yang selalu ingin tau tentunya membuat mereka memegang semua benda di sekelilingnya dan memasukkan tangannya ke dalam mulut. Ouch! 


Saya dan keluarga akhirnya memilih taman margasatwa Ragunan untuk jalan santai kemarin. Sebelum pandemi, Ragunan memang tempat yang pas untuk jalan santai di pagi hari. Sekedar Joging, bermain sepeda atau mencari suasana baru sembari sarapan pecel d dekat kandang jerapah. Setelah pandemi, ragunan sempat di tutup dan akhirnya dibuka kembali dengan peraturan baru. Benar saja saat jam setengah 7 pagi kami sampai sana masih sepi sekali. Bahkan pintu masuknya belum dibuka.


Sampai disana, kita bisa langsung menyewa sepeda untuk berkeliling. beberapa tempat penyewaan sepeda tepat berada di sebelah setiap pintu masuk. Entah karena ramadhan atau memang sudah dibatasi, tidak ada penjual makanan ataupun mainan yang biasanya ramai didalam. Suasananya benar-benar seperti cagar alam. 



Anak - anak juga bisa melihat aneka satwa dengan leluasa tanpa berdesakan. Sayangnya, sepagi itu kereta untuk berkeliling ataupun kuda belum beroprasi jadi kami tidak bisa berkeliling ke lokasi satwa yang jauh dari pintu masuk. Selain itu, beberapa hewan juga belum saatnya keluar dari kandang. Tapi itu semua terobati karena kakak super pengertian. Dia cukup puas bisa berlarian kesana sini dan memberi makan rusa dengan daun-daun yang jatuh dari pohon di sekeliling kandangnya. huhuhuuu...
 
 
Percayalah. anaknya sudah saya larang tapi kok ya rusa - rusanya malah terlihat senang sekali di datangi Kakak Rey. Sampai Kak Rey tidak mau beranjak dari kandang rusa.


Untuk lebih jelasnya mengenai harga tiket masuk, jam buka dan lainnya bisa dilihat sendiri di websitenya : https://ragunanzoo.jakarta.go.id/ticket/



Salam Sayang,











Friday, April 30, 2021

PUASA RAMADHAN BAGI IBU MENYUSUI

April 30, 2021 2

Tahun ini adalah tahun ke tiga saya tidak berpuasa ramadhan. Tahun pertama saya sedang hamil anak pertama, Tahun kedua saya sedang menyusui anak pertama dan Subhanallah tahun ke tiga ini saya menyusui anak kedua saya. 3 tahun ini pula tidak pernah absen saya mendengar pertanyaan kenapa tidak puasa? Biasanya simple saya akan menjawab, Hamil saat hamil dan menyusui saat sedang menyusui. Saya berpikir, Allah saja memberi keringanan kenapa harus dipertanyakan lagi? Tapi di tahun ke tiga ini rasanya makin banyak yang bertanya bahkan mengajak diskusi. Karena itulah, saya terpikir untuk untuk membahas alasan saya tidak berpuasa ramadhan saat sedang menyusui



DARI SISI AGAMA


Sebelum saya memutuskan untuk tidak berpuasa saat menyusui tentunya saya melakukan riset terlebih dahulu. Salah satunya dengan menonton beberapa kajian para ustad di youtube mengenai hal ini. Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, Allah meberikan keringanan bagi ibu hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa. Seperti salah satunya, hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari, Nasai, dan Ahmad yang berbunyi sebagai berikut:


إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَضَعَ عَنِ الْمُسَافِرِ شَطْرَ الصَّلاَةِ وَعَنِ الْمُسَافِرِ وَالْحَامِلِ وَالْمُرْضِعِ الصَّوْمَ أَوِ الصِّيَامَ

"Sesungguhnya Allah 'azza wa jalla meringankan setengah shalat untuk musafir dan meringankan puasa bagi musafir, wanita hamil dan menyusui."

Selain itu, Menyusui merupakan perintah dari ALLAH SWT. Hal ini tercantum dalam AL-Quran Surah Al- Baqarah ayat 233 :


رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ ۚ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ ۗ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ


Artinya: Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Disitu jelas diperintahkan selama 2 tahun penuh. Adik saat ini usianya baru 13 bulan jadi perjalanan masih kurang lebih 1 tahun lagi untuk memebrikan ASI kepada adik.


DARI SISI ASI 


Beberapa kali saya menemukan tulisan - tulisan yang menyebutkan bahwa berpuasa tidak berpengaruh kepada produksi asi. Tapi anehnya, saya dan temen - teman motherhood saya alias para pejuang asi mengalami hal yang sebaliknya. Saat saya puasa, di hari itu produksi asi saya langsung menurun cukup banyak. yang biasanya untuk sekali periode pumping saya bisa dapat 300 ml, ini tidak sampai 180 ml. Hari kedua makin turun lagi. Hari berikutnya saya memantapkan hati untuk tidak berpuasa. Ada teman yang sudah mengatur jadwal puasa ramadhan 2 hari sekali. Mulanya hanya berkurang saja, tapi tidak disangka seusai ramadhan asinya bahkan jadi tidak keluar sama sekali. Saat sedang WFH yang notabennya DBF pun berpengaruh langsung pada bayi. Ketika sedang DBF mungkin karena asinya tidak sebanyak biasanya, bayi biasanya lebih gelisah bahkan terkadang jadi mengigit saking kesalnya.


Menyusui juga merupakan kegiatan membakar kalori. Salah satu artikel yang saya baca di haibunda.com meyatakan penjelasan penjelasan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) bahwa setiap harinya kalori yang terbakar saat memproduksi ASI adalah sekitar 450 hingga 500 kalori. Angka tersebut bisa jadi lebih tinggi jika menyusui secara eksklusif, yakni 8 hingga 12 kali sehari, dan tidak menggabungkan pemberian ASI dengan susu formula. Tidak heran,  para Mama pasti familiar betul rasa haus yang tiba - tiba datang saat menyusui. Belum lagi setiap selesai sesi pumping rasanya seperti abis puasa seharian. Lapar dan Haussss. 


DARI SISI KESEHATAN


Banyak sekali manfaat dari menyusui yang bisa didapat. Salah satunya meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Sel, hormon, dan antibody yang terdapat dalam ASI dapat meningkatkan imun bayi yang tentunya sangat diperlukan di masa pandemi ini. Bahkan immunoglobulin, antiviral factors, sitokin dan leukosit yang terdapat didalamnya disinyalir dapat membantu bayi mempertahankan diri dari serangan virus. Selain itu hormon oksitosin yang dilepaskan pada saat proses menyusui dapat mengurangi Stress pada ibu. Keberadaan hormon ini sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan mental para ibu di masa pandemi ini. Nutrisi terbaik dengan harga terbaik (free) di masa pandemi, siapa yang tidak bahagiaa?


DARI DIRI SENDIRI


Kembali lagi ke diri sendiri untuk mengambil setiap keputusan. Jangan pernah menyamaratakan keadan semua orang. Ada ibu yang merasa tidak ada pengaruhnya berpuasa dengan produksi asinya. Well, That's GOOD for her! Salut. Mungkin beberapa memang tidak masalah karena ia merupakan ibu rumah tangga yang setiap saat bisa menempel dengan anaknya. Tapi tidak dengan ibu kantoran yang harus memikirkan stok ASIP untuk anak - anaknya ketika harus ditinggal bekerja keluar rumah. Saya sendiri selalu mengambil keputusan untuk tidak berpuasa ketika sedang masa menyusui. Alhamdulillah saya diberikan rejeki ASI yang cukup. Karena itu, saya merasa amat bersyukur dengan rejeki saya ini ketika melihat ada teman yang tidak bisa lagi memberikan asinya karena tidak keluar. Ada juga diluar sana para ibu yang terpaksa tidak memberikan asinya karena sedang sakit dan harus meminum obat - obatan yang dosisnya keras. Jadi rasanya tidak mengambil resiko untuk tetap menjaga produksi asi demi kebaikan anak dan diri sendiri menjadi keputusan yang baik.


Salam Sayang,






Created by Anisyah Surya. Powered by Blogger.