Tidak terasa Kakak sekarang sudah berusia 4 thn dan sudah waktunya bersekolah. Pengalaman pertama mencari sekolah untuk anak saja sudah cukup menantang ditambah situasi pandemi yang membuat saya benar-benar harus sangat selektif dalam memilih sekolah. Flashback dari pengalaman saya mencari sekolah pertama untuk kakak kemarin, berikut saya rangkum langkah - langkah sekaligus tips memilih sekolah pertama untuk anak saat pandemi.
TENTUKAN TARGET YANG INGIN DICAPAI
ilustrasi : https://anandaislamicschool.com/ |
Ada anak yang datang dari keluarga dengan tingkat religius yang kental sehingga tidak terlalu memerlukan bantuan pendidikan agama dari sekolah. Mereka hanya membutuhkan bantuan untuk mengajarkan anak - anak mereka membaca dan menulis. Ada juga anak yang sangat pemalu sehingga butuh bersosialisasi dengan anak-anak lain untuk menumbuhkan rasa keberanian dan percaya dirinya. Ada juga anak yang memiliki kemampuan diatas rata-rata sehingga membutuhkan sekolah yang juga bisa mengimbangi kemampuannya. Semuanya kembali lagi ke kondisi dan target masing-masing keluarga.
RISET SEKOLAH - SEKOLAH YANG MENJADI TARGET
Buat list daftar sekolah sekaligus biaya apa saja yang harus dikeluarkan untuk bersekolah disana. Cari tau dari website sekolah - sekolah tersebut. Catat tanggal open house dan pendaftarannya. Pengalaman saya melakukan riset saat pandemi kemarin, Sekolah-sekolah tidak mengadakan open house secara terbuka. Justru hal ini menjadi kesempatan untuk saya berkunjung ke sekolah saat tidak ada event dan lebih leluasa berbincang langsung dengan pengurus sekolah. Perhatikan metode belajar yang mereka gunakan, jam belajar, protokol kesehatan yang diterapkan juga motode pembelajaran jika nantinya kembali harus sekolah melalui daring. Catat semuanya agar bisa menjadi bahan pertimbangan untuk akhirnya.
SURVEY LANGSUNG KE SEKOLAH
Bawa langsung anak yang ingin kita sekolahkan untuk melihat langsung calon sekolahnya. Cari informasi sebanyak - banyaknya mengenai sekolah itu. Saat melakukan survey langsung, ambil dokumentasi sebanyak - banyaknya. (tentunya dengan seizin pengurusnya ya) Sebagai bahan pertimbangan nantinya.
Mulai dari kita datang sampai pulang, apakah petugas / guru yang bertugas menyambut dengan ramah dan paham semua informasi baik yang diberikan maupun yang kita tanyakan? Jika iya, berarti secara sistem dan kesiapan sekolah sudah baik. Penyambutan yang ramah juga menggambarkan nantinya apakah guru-guru disana juga akan ramah dan sabar kepada anak-anak kita.
Perhatikan ruang kelas dan sarana bermain yang disediakan. Apakah ruang kelas yang digunakan memiliki sirkulasi udara yang baik? Mengingat kita masih dalam kondisi pandemi, sirkulasi udara yang baik sangat penting untuk kesehatan anak-anak. Kapasitas murid dalam 1 kelas harus sebanding dengan jumlah guru yang ada untuk menciptakan proses belajar dan mengajar yang efektif. apakah alat-alat bermain yang ada aman untuk dimaikan? adakah yang berkarat, kotor, ataupun usang? Hal ini bisa menjadi potensi resiko untuk keselamatan anak - anak kita kelak.
Selain itu, fasilitas sekolah juga tidak kalah penting. Pada saat berkunjung, periksalah toiletnya. Saya ingat betul saat saya sekolah dulu, saya tidak pernah mau pergi ke toilet sekolah karena kotor dan bau. Alhasil saya selalu menahan buang air kecil sampai saya pulang sekolah. Kebersihan toilet sekolah merupakan parameter penting kepedulian sekolah terhadap kebersihan dan kesehatan murid - muridnya. terutama usia taman kanak kanak yang belum begitu mandiri. Apabila sekolah telat menyediakan toilet dengan ukuran khusus anak tentunya menjadi nilai plus tersendiri.
PERTIMBANGKAN BIAYA SEKOLAH
Untuk pertama masuk, biasanya sekolah akan membebankan uang pendaftaran, uang pangkal, uang seragam dan uang kegiatan tahunan. Sebaiknya tanyakan dengan jelas biaya apa lagi yang harus dibayarkan. Untuk uang tahunan, untuk apa saja uang itu digunakan. Jika nantinya ada kegiatan diluar sekolah, apakah orang tua murid masih akan dibebankan biaya lagi? Untuk usia TK biasanya pihak sekolah belum membebankan buku pelajaran.
Biaya bulanan yang nantinya akan menjadi post pengeluaran rutin kita juga harus diperhatikan. Selain SPP, jarak antara rumah dan sekolah juga menjadi penentu. Biaya antar jemput besarnya bisa mendekati biaya SPP sekolah itu sendiri. Biaya ekstrakurikuler yang diadakan oleh beberapa sekolah dan terkadang tidak diinfokan di awal. Biaya Katering sekolah yang selain bisa menjadi opsi praktis orang tua, juga otomatis akan menjadi tambahan pengeluaran tiap bulannya. Biaya - biaya tidak terduga semacam ini yang harus kita antisipasi. Jangan sampai menghambat di kemudian hari.
LAKUKAN PERBANDINGAN
Setelah survey ke semua target sekolah sudah dilakukan, lakukan perbandingan hasil riset yang sudah kita list sebelumnya. Berikan score untuk masing-masing sekolah. Mulai dari kekurangan dan kelebihannya. Berikan juga solusi dari kekurangan yang ada. Turutkan anak berperan serta dalam mengambil keputusan. Setiap selesai survey, saya biasanya menanyakan ke anak. apakah dia suka sekolahnya? Kemudian, di akhir minta anak memilih sekolah mana yang dia suka. Tunjukkan foto-foto dukumentasi saat survey. Pilihan anak tidak harus menjadi penentu keputusan namun dapat dimasukkan ke dalam score penilaian. Terakhir, bicarakan dengan pasangan sekolah pertama mana yang kiranya terbaik untuk anak kita.
Salam Sayang,
salam kenal Mom Nisa, wah artikel yang informatif, bisa jadi referensi nanti saat akan menyekolahkan anak 2 tahun lagi, walau masih lama tapi juga sudah mulai cari2 info supaya lebih prepare.
ReplyDeleteSalam kenal Juga Umii. Alhamdulillah jika bisa membantu. Wahhh.. semangat umi. bisa mulai iseng2 cari info di sekitar dari sekarang umii. Beberapa orang tua bahkan ada yang sudah daftarkan anaknya jauh2 hari di sekolah favorit karna takut kehabisan quota. Semoga bisa menemukan sekolah yang cocok untuk anak yaa.
Delete