Monday, May 24, 2021

TOILET TRAINING KAK REY PART #1

May 24, 2021 0

Bulan ini kakak Rey akan berusia 3 Tahun. Salah satu hal yang dirasa akan jadi drama di kehidupan para ibu dengan balita selain menyusui, GTM dan Nyapih adalah TOILET TRAINING. Yap. karena saya Working Office Mom, saya terkendala waktu untuk mengajari kakak menggunakan toilet. Sedangkan ART saya di rumah tidak cukup telaten dan sepertinya sudah cukup kerepotan dengan si kecil saat saya sedang mengerjakan perkerjaan kantor. Oke. Another excuse alert! 




TAHAP PERSIAPAN

Sebelum mengajarkan kakak untuk menggunakan toilet. Tentunya seperti biasa saya melakukan riset terlebih dahulu. Alhamdulillah usia 2,5 tahun kakak sudah mulai lancar berbicara. Jadi sudah bisa mengutarakan apa yang dirasakan atau yang dia inginkan. Jika saya memulai toilet training sebelum kakak lancar berbicara, saya takut akan membebani kakak dan membuat kakak stress. 


Saya juga sengaja memutarkan animasi - animasi di youtube mengenai toilet training. Untungnya tidak sulit menemukan semua itu karena saat ini banyak channel edukasi anak - anak di youtube. Seperti channel BALITA, SUPER JOJO INDONESIA, COCOMELON INDONESIA dan masih banyak lagi. Bahkan disertai lagu - lagu yang disukai anak - anak. Setelah kurang lebih seminggu saya memutarkannya, mulailah saya sounding. 


"Wahhh, Jojo hebat ya kak mau belajar pakai toilet sendiri "


"Jojo sudah tidak pakai popok ya kak? Jojo sudah besar ya? "


"Kakak juga bisa lho pipis di toilet kaya jojo. mau coba ga? "


TAHAP UJI COBA

Setelah afirmasi berhasil masuk, dan kakak setuju untuk tidak pakai popok, saya mulai mencoba beberapa masukan dari teman - teman saya. Ada yang bilang, setelah tidak memakai popok, ajak dia pipis 1 jam sekali. Tapi ternyata, setelah mandi, belum ada 15 menit kakak sudah pipis 2 kali. Sepertinya yang pertama kakak shock jadi tidak tuntas pipisnya kemudian setelah celananya kering kakak pipis lagi deh. Waduhh... mana ternyata saya baru sadar kalau stok celana kakak tidak banyak. Alhasil ketika kakak minta untuk pakai popok lagi, langsung saja saya iyakan.


TAHAP GAGAL

Beberapa hari kemudian, saya coba lagi untuk tidak memakaikan kakak popok dan menggantinya dengan celana dalam. Tapi lagi - lagi kakak masih pipis di celana dan bahkan pernah pup di celana. Parahnya saat itu tidak ada yang tau. Jadilah berceceran kemana - mana karena kakak lanjut main setelah pup. Ditambah ART yang saat itu menjaga sempat kaget dan reflek sedikit berteriak jadi membuat kakak shock. Sejak dari kejadian itu selama beberapa waktu kakak sempat tidak mau pakai celana dalam. Setiap akan dipakaikan, kakak menangis tidak karuan. Semenjak saat itu, sampai beberapa waktu terpaksa toilet trainingnya harus saya tunda.




TAHAP MENCOBA LAGI

Target saya saat kakak berusia 3 tahun, kakak harus sudah bisa lepas popok. Maka dari itu, saya tidak boleh berlama - lama santai. Saya kembali mencoba memasukkan afirmasi positif baik secara langsung maupun melalui video anak - anak. karena kakak masih tidak mau pakai celana dalam, jadi awalnya saya hanya menyuruh kakak untuk bilang saat mau pipis. Benar saja, beberapa kali kakak bilang mau pipis dan pipis di kamar mandi. Berikutnya saya bilang ke kakak kalau popoknya sedikit lagi habis jadi pakai popoknya malam hari saja.


Kebetulan ramadhan ini saya tinggal sementara dengan orang tua saya karena rumah sedang diperbaiki. Jadi cukup banyak orang yang membantu mengawasi kakak saat saya sedang bekerja. Selain itu, ketika eyang uti nya membelikan beberapa celana dalam dengan gambar Tayo, kami sekeluarga heboh menyemangati kakak untuk mencobanya dan memuji kakak. Alhasil kaka senang sekali memakainya.


TAHAP SUKSES PERTAMA

Minggu depan kakak berusia 3 tahun, Alhamdulillah saat ini kakak sudah tidak pernah pipis di celana / popok. Bahkan malam hari pun tidak. Walaupun malam hari masih saya pakaian popok, tapi popoknya selalu kering di pagi hari. Ketika bangun tidur, barulah kakak pipis di kamar mandi. Untuk buang air besar, beberapa kali masih di popok ketika saya memakaikan popok. terlihat juga kalau kakak lebih nyaman pup di toilet jongkok ketimbang di toilet duduk. Sedangkan toilet rumah kami toilet duduk. Ini akan jadi PR selanjutnya di part ke 2.


PERALATAN TOILET TRAINEE

Untuk perlengkapan toilet trainee ini saya tidak menyiapkan alat-alat seperti pispot khusus. Saya mau sebisa mungkin kakak cepat beradaptasi dengan toilet yang ada. Karena toilet saya toilet duduk dan masih terlalu besar untuk kakak, saya hanya memakai toilet training seat standar kado dari teman saya seperti ini

Masalahnya adalah, kaki kakak masih belum sampai ke lantai jika sedang duduk di toilet walaupun sudah diberikan kursi kecil. Berikutnya mungkin saya akan membelikan potty training seat dengan step ladder untuk memudahkan kakak naik ke toilet dengan aman.


Untuk celananya, beberapa teman saya menyarankan celana khusus potty training. Celana model ini tetap terasa basah dan membuat efek tidak nyaman pada si anak ketika pipis atau pup, namun cairan dan kotorannya tidak tembus keluar popok. Sayangnya saat saya beli ternyata kesempitan untuk kakak. Huhuhuhuuu.. padahal saya sudah beli 1 ukuran diatasnya. Sedangkan terasa sayang untuk beli lagi ukuran lain karena kakak sudah bisa pakai celana dalam biasa. 





Salam Sayang,









Friday, May 7, 2021

JALAN SANTAI KALA PANDEMI

May 07, 2021 2

Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali saya memberanikan diri untuk membawa kidos jalan - jalan. Tapi belakangan ini kasihan juga melihat mereka hanya bermain di sekitar rumah atau di rumah eyangnya ditambah sepertinya saya sendiri memang butuh sedikit udara segar. Jujur, iri rasanya melihat postingan teman - teman di social media yang mulai berani road trip keluar kota dengan keluarga, Staycation di hotel atau sekedar makan di mall. Akhirnya sabtu, 1 Mei 2021 kemarin saya memutuskan untuk jalan - jalan santai dengan keluarga. Menghirup udara segar dan membiarkan anak anak berlari lari di tempat yang luas. Sebelum berangkat, ada beberapa hal yang harus dipastian sebelum membawa anak-anak jalan-jalan saat pandemi.


PILIH WAKTU YANG TEPAT


Karena kebetulan masih bulan Ramadhan, biasanya banyak orang yang malas berpergian di pagi atau siang hari. Jadi pilihlah waktu - waktu tersebut. Hihihii.. Butuh niat yang sangat amat besar memang bagi yang menjalankan ibadah puasa. Terlebih saat weekend pasti banyak yang memilih untuk kembali tidur setelah sholat subuh kan? Selain itu, bepergian di pagi hari saat udara masih bersih belum banyak polusi karena belum banyak orang yang beraktifitas tentunya baik juga untuk anak-anak. Ketika tempat sudah mulai ramai, saatnya kita pulang. Jika ramadhan sudah usai, pilihlah hari kerja untuk berekreasi. Selain tidak terlalu ramai, biasanya harga penginapan juga tidak semahal saat weekend. Kita juga akan leluasa explore tempat rekreasinya tanpa khawatir berlebih.


SEBISA MUNGKIN PILIH TEMPAT YANG TERBUKA DAN TIDAK RAMAI


Ruangan yang tertutup, tidak tersentuh cahaya matahari dan minim pertukaran udara membuat resiko penularan virus lebih besar. Maka dari itu saya memilih tempat rekreasi yang terbuka dan sekiranya tidak akan ramai pengunjung. Selain anak-anak bisa berlarian lebih leluasa, tempat yang terbuka juga lebih memungkinkan kita untuk dapat menghindari kerumunan. 


PILIH AKOMODASI YANG BERPROTOKOL BAIK



Jika harus menginap, pilihlah hotel yang menerapkan protokol kesehatan yang baik. Jika pesan melalui aplikasi traveloka, pilih hotel yang bertanda clean accomodation. selengkapnya bisa dibaca disini https://www.traveloka.com/en-id/cleanaccommodation. Walalupun tidak ada yang bisa menjamin hotel - hotel ini akan terbebas dari virus covid, tapi setidaknya mereka tidak hanya menjalankan bisnis tapi juga memperhatikan kesehatan baik para pengunjung maupun pegawainya.


TERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN


Anak-anak dibawah usia 2 thn sebaiknya tidak menggunakan masker karena saluran pernafasannya yang masih terlalu kecil akan mempersulit mereka bernafas jika menggunakan masker. Untuk mengantisipasinya terkadang saya memakaikan topi dengan face shield atau menggunakan cover stroller. Sedangkan untuk kakak yang sudah hampir 3 Tahun alhamdulillah sudah mengerti pentingnya menggunakan masker saat keluar rumah. Selalu sediakan hand sanitizer di jangkauan kita. Karena ketika di tempat umum kita tidak selalu bisa menemukan tempat untuk mencuci tangan. Selain itu, naluri anak kecil yang selalu ingin tau tentunya membuat mereka memegang semua benda di sekelilingnya dan memasukkan tangannya ke dalam mulut. Ouch! 


Saya dan keluarga akhirnya memilih taman margasatwa Ragunan untuk jalan santai kemarin. Sebelum pandemi, Ragunan memang tempat yang pas untuk jalan santai di pagi hari. Sekedar Joging, bermain sepeda atau mencari suasana baru sembari sarapan pecel d dekat kandang jerapah. Setelah pandemi, ragunan sempat di tutup dan akhirnya dibuka kembali dengan peraturan baru. Benar saja saat jam setengah 7 pagi kami sampai sana masih sepi sekali. Bahkan pintu masuknya belum dibuka.


Sampai disana, kita bisa langsung menyewa sepeda untuk berkeliling. beberapa tempat penyewaan sepeda tepat berada di sebelah setiap pintu masuk. Entah karena ramadhan atau memang sudah dibatasi, tidak ada penjual makanan ataupun mainan yang biasanya ramai didalam. Suasananya benar-benar seperti cagar alam. 



Anak - anak juga bisa melihat aneka satwa dengan leluasa tanpa berdesakan. Sayangnya, sepagi itu kereta untuk berkeliling ataupun kuda belum beroprasi jadi kami tidak bisa berkeliling ke lokasi satwa yang jauh dari pintu masuk. Selain itu, beberapa hewan juga belum saatnya keluar dari kandang. Tapi itu semua terobati karena kakak super pengertian. Dia cukup puas bisa berlarian kesana sini dan memberi makan rusa dengan daun-daun yang jatuh dari pohon di sekeliling kandangnya. huhuhuuu...
 
 
Percayalah. anaknya sudah saya larang tapi kok ya rusa - rusanya malah terlihat senang sekali di datangi Kakak Rey. Sampai Kak Rey tidak mau beranjak dari kandang rusa.


Untuk lebih jelasnya mengenai harga tiket masuk, jam buka dan lainnya bisa dilihat sendiri di websitenya : https://ragunanzoo.jakarta.go.id/ticket/



Salam Sayang,











Created by Anisyah Surya. Powered by Blogger.