Wednesday, March 10, 2021

WFO Working Mom kala Pandemi

March 10, 2021 0




    Sudah cukup lama saya beradaptasi dengan jadwal WFH dimana dalam 1 minggu hanya dapat 1 hari jadwal WFO. Tiba - tiba ada masalah di kantor yang mengharuskan seluruh personil 1 tim untuk Full WFO sementara waktu. Rasanya campur aduk. Khawatir terpapar iya. Khawatir meninggalkan anak-anak lagi di rumah iya. Khawatir merepotkan Mertua iya. Khawatir tidak bisa maksimal membantu perkerjaan tim juga iya. Sebelum saya terkena Panic Attack, saya memilih pasrah ke keadaan. Minta maaf ke mertua karena akan merepotkan lebih lama, Memberi pengertian ke anak - anak dan yang pasti menyiapkan bonus ke ART karena dalam beberapa hari ke depan dia akan pulang lebih malam menunggu saya pulang.

    Foto diatas adalah saya ketika WFO. Pakai masker minimal 3 ply, menggunakan kacamata atau face shield. Membuka masker hanya berani saat keadaan sepi dan biasanya hanya untuk minum atau makan permen. Bersyukur saya menggunakan hijab karena sedikit banyak saya merasa terlindungi dengan hijab yang saya pakai. Dulu ketika saya memakai masker kain ada teman yang bilang saya seperti Ninja apalagi warna maskernya selalu saya sesuaikan dengan warna jilbab. Setelah saya pikir-pikir, saya lebih merasa seperti sedang 'dipaksa' menggunakan niqab.



    Barang bawaan ke Kantor yang sebelum pandemi saja sudah sangat amat banyak, Sekarang jumlah dan beratnya bertambah 3 x lipat. Saya sampai heran dengan Pak Suami yang heran melihat tas saya setiap kali WFO. Untuk para pejuang ASI pasti paham betul rasanya setiap hari harus bawa ICE gel dan peralatan pumping yang tidak sedikit jumlahnya itu. belum lagi saat pulang ketambahan ASIP yang semakin banyak dapatnya, semakin bikin bahagia plus semakin beratlah bawaannya. Selain itu, jadwal WFO - WFH berarti laptop untuk kerja harus selalu mengikuti. saat WFO ya berarti harus dibawa ke kantor dan kalau esok harinya WFH berarti harus dibawa pulang lagi.  Peralatan makan minum dan Protokol KIT juga tidak boleh ketinggalan. 

 

    Semakin lama pastinya sangat amat jarang ketemu teman mommy2 senasip seperjuangan. Karena jadwal WFO -WFH yang berbeda. Kalaupun ketemu, tidak jarang kita sibuk dengan perkerjaan masing2. Tapi setidaknya ada teman mengobrol saat makan siang. Senang sekali rasanya jika tau ada teman dengan jadwal WFO yang sama. Bisa sharing ilmu, berbagi cerita dan membahas apa saja secara langsung rasanya jadi vitamin tambahan. Walaupun harus mencari ruangan kosong untuk makan siang dan diberi jarak yang cukup jauh saat makan. Selesai makan langsung pake masker untuk ngobrol. Bahkan ada mommy yang benar - benar tidak mau makan bersama. Kalau terpaksa harus satu ruangan dengan yang lain, dia akan membelakangi orang lainnya dan makan secepat kilat. Sedih memang tapi harus dimaklumi karena lebih sedih lagi ketika bertemu rekan kerja yang abai protokol atau medengar rekan kerja yang terkena COVID.

Semoga keadaan ini segera membaik.




Salam Sayang,






Friday, February 26, 2021

RESOLUSI 2021

February 26, 2021 0

 



    Bagi sebagian orang membuat resolusi di awal tahun dianggap hanya sekedar mengikuti tren atau basa basi. Apalagi di tengah pandemi yang belum usai sejak tahun lalu, banyak sekali yang mengeluh masih kaget dengan tahun lalu yang membuat rencana mereka gagal total dan harus survive dengan keadaan yang semakin tidak pasti. Hal ini yang membuat banyak orang - orang mengurungkan niatnya untuk membuat resolusi di tahun ini. Pada akhirnya memang sebagus apapun rencana yang kita buat, jika dihadapkan dengan bencana dan hal - hal lain diluar kuasa kita, kemampuan untuk beradaptasi cepat dengan keadaan yang ada memang merupakan skill yang paling dibutuhkan. 

    Saya sendiri biasanya selalu membuat rencana awal tahun, tapi tidak dengan tahun lalu. Awal tahun lalu, saya sedang hamil besar anak kedua saya. Kehamilan kedua saya ini bisa dibilang kejutan dari Allah SWT. Saat itu pikiran dan energi saya sudah habis untuk mengurus kehamilan, anak pertama saya yang masih belum genap 2 tahun, pekerjaan, keuangan dan tentunya rumah tangga. Tahun 2019 dan 2020 sukses menjadi tahun Survive bagi saya.  Dibalik semua perjuangan itu, saya sempat cukup terkejut dengan pencapaian saya di tahun lalu. Seperti sayang sudah saya ceritakan di tulisan Things I am Gratefull for in 2020

    Awal Tahun ini, saya memutuskan untuk kembali membuat resolusi. Selain karna ada waktu luang, Tidak dipungkiri kalau menulis, schedulling, merapihkan sesuatu bagi saya merupakan penghilang stress. Saya yakin ada istilah tersendiri untuk hal ini. Mungkin lain kali akan saya cari tau.


STAY HEALTHY STAY HAPPY

    Pokoknya di Tahun ini harus Happy supaya Healthy. Secara sekarang sudah jadi mother of two dengan segala keriwehan WFH rasanya mudah sekali menjadi stress. Oleh sebab itu, tahun ini saya bertekad untuk menjauh dari hal - hal negative, tidak terlalu overthingking akan hal-hal sepele, pokoknya apapun yang membuat hati saya tenang dan bahagia itu yang pasti akan saya pilih. Karena saya sadar betul, Mommy yang sehat secara mental dan fisik akan berdampak kepada keluarga dan perkembangan anak-anaknya. Tidak masalah dianggap cerewet, ribed, lebay atau apapunlah oleh suami, keluarga dan orang sekitar, selama saya yakin yang saya lakukan akan menjauhkan keluarga saya dari virus pandemi ini, saya harus lakukan. Karena saat ada anggota keluarga yang tidak sehat, otomatis saya sebagai ibu yang menjadi tumpuannya. apalagi anak2 masih kecil. Sehat saja selalu nempel sama Mommy nya apalagi tidak sehat.

KELUARGA




KAKAK REY'S GOALS
    
    Tahun ini, kakak akan berusia 3 tahun. Saya juga memasang target untuk diri saya sendiri kalau di tahun ini saya harus sukses mengajarkan kakak menggunakan toilet sendiri atau potty trainee. Selain itu, kakak juga terlihat mulai tertarik dengan huruf angka, dan tulisan - tulisan. Jadi sepertinya saya bisa mulai mengajarkan mengenal huruf dan tulisan sederhana.

ADEK KEN'S GOALS

    Kalau untuk Adik, karena masih 1 tahun, fokus saya tahun ini adalah melancarkan adik berjalan sendiri. Disamping itu, tidak mau mengulangi kejadian yang sama pada kakak, Akhir Tahun ini adik sebisa mungkin bisa mengucapkan minimal 20 kata. Bismillah..

QUALITY TIME WITH FAMILY

    Tahun 2020, saya benar - benar tidak pernah liburan. Mulai dari pasca melahirkan, yang disambut dengan pandemi, bekerja di rumah dan di kantor. Memang terlihat lebih banyak waktu dengan keluarga tapi bisa dihitung waktu yang benar2 berkualitas. Karena semuanya menjadi bercampur. Saya rindu liburan. Walaupun akan melelahkan dengan 2 batita, tapi saya butuh sekedar refreshing dengan suasana baru bersama dengan anak-anak. 


KEUANGAN



    Sepertinya hampir setiap tahun selalu ada resolusi menambah jumlah income di luar gaji tapi belum pernah ada yang benar2 terealisasi. Dulu saya hanya berpikir cara menambah income diluar gaji kantor ya dengan membuka bisnis. Tapi berbisnis tidak semudah itu Cinta. Apalagi untuk seorang ibu yang waktunya sudah tersita office hour dan sesampainya di rumah sudah ditunggu dengan 2 batita yang minta di elus2. Tapi karena sekarang sudah kenal dengan instrumen investasi sepertinya sibuk sudah tidak bisa dijadikan alasan lagi.

    Kalo di tahun lalu sempat terpikir dengan protokol covid tentunya akan menambah pengeluaran untuk membeli masker medis, vitamin, hand sanitizer dll, Tahun ini mainset harus diubah karena itu semua sudah jadi kebutuhan. Mencegah Lebih Murah daripada Menghadapi. Selain itu, belajar dari pengalaman teman - teman di tahun kemarin, Tahun ini saya juga harus lebih memperhatikan dana darurat dan dana tabungan agar tidak bercampur. Selain itu, saya juga membutuhkan Laptop untuk menyimpan data-data dan project - project pribadi. Untuk wishlist lainnya, saya menginginkan sebuah video camera. Tapi setelah dipikir pikir, belum begitu perlu juga karna Alhamdulillah Smartphone yang saya gunakan masih cukup menunjang.

ME, MYSELF AND I




CREATE 10 NEW HABITS

    Dari buku yang saya baca, Habits akan dengan sendirinya terbentuk jika kita melakukan hal yang sma selama minimal 40 hari.  Jadi di tahun ini saya akan membentuk 10 habits baru diantaranya ibadah di awal waktu, minimal 30 menit full dengan masing-masing anak tanpa ada gangguan apapun (termaksud gadget), minum vitamin dan pakai skin care rutin. 

SELF IMPROVEMENT

        Baca minimal 3 buku baru dalam setahun. Jangan tanya kenapa cuma 3. Bisa dapat me time untuk membaca buku saja ibarat nunggu hujan meteor. Belajar Ilmu baru. Tahun ini saya berencana akan serius di instrumen investasi. Oleh karnanya, saya akan mulai mengambil kelas-kelas saham agar tidak sekedar menjadi pompomers dan tau ilmunya. No Typo. Yap, saya sering sekali typo. Salah satu alasannya karena saya mengaktifkan auto correct mode pada keypad smartphone saya. Selain itu, tidak bisa dipungkiri semakin hari rasanya otak dan jari semakin tidak singkron. Hahahahaaaa... Jadi saya harus mulai membiasakan diri untuk membaca kembali sebelum klik tombol sent. Resolusi lain untuk self improvement adalah menulis. Entah itu journaling, blogging atau apapun itu, saya harus lebih rajin menulis. Saya sendiri menargetkan 4 tulisan baru di blog setiap bulannya.

Akhir kata, semoga dengan di publikasikannya Resolusi ini, menjadi motivasi tersendiri untuk saya untuk mencapainya di 2021.



Salam Sayang,











Friday, January 22, 2021

KIDOS PLAYROOM : MERAKIT PEROSOTAN DAN AYUNAN

January 22, 2021 0




Masa Pandemi yang ternyata sangat panjang ini membuat saya merasa kasihan dengan anak-anak yang terpaksa harus ikut dibatasi ruang bermainnya. Apalagi kedua anak saya masih di rentang golden ages. Seharusnya usia ini mereka bisa bermain dengan teman-temannya untuk melatih sosialisasi atau bermain di playground dan taman bermain untuk memaksimalkan perkembangan motorik mereka. Tapi saat ini, melindungi kesehatan mereka jauh lebih penting dari itu semua. Jadilah keinginan saya untuk membuat playroom anak-anak di rumah eyang semakin menggebu - gebu. Untungnya hal ini disambut baik oleh anggota keluarga lain yang akhirnya ikut patungan untuk beli mainannya. hueheheheheheeee... #MommieHappy




Mainan Pertama yang terlintas di otak saya ketika membicarakan Playroom adalah Perosotan dan ayunan. Kedua mainan ini harus ada di playroom mengingat kakak suka sekali meluncur. Setelah riset sana sini, dan kebetulan teman kantor baru saja beli ini dan katanya recomended, akhirnya saya jatuh hati dengan Parklon 5 in 1 multifunction combination slide ini. Selain kokoh, bahannya aman, pinggiran perosotannya juga terdapat pembatas yang cukup aman untuk mencegah anak jatuh ke samping. Selain itu, karpet evamat puzzle jg jadi piihan saya untuk alasnya. walaupun ternyata yang saya beli terlalu tipis. hiks. Sengaja saya beli berbagai warna untuk mengenalkan warna kepada anak - anak.


 
 
Karena barangnya cukup besar, akhirnya kami memutuskan untuk pick up langsung ke tokonya. Begitu di unboxing, WOW ternyata banyak sekali part nya. Ditambah baut dan pelengkapnya yang kecil - kecil sudah membuat saya pusing duluan melihatnya. Urusan rakit - merakit memang akan selalu jadi tugas para lelaki di keluarga. termaksud 2 lelaki cilik ini yang ga mau ketinggalan serunya merakit perosotan mereka.




Pertama - tama, pak suami dan adik saya merakit bagian perosotannya terlebih dahulu. Walaupun terkadang agak bingung tapi sepertinya sudah menjadi bakat mendarah daging pak suami dalam hal perakitan. Adik saya yang seorang gamer sejati saja sampai ikut penasaran. Kakak juga tidak mau kalah, selalu membawakan potongan - potongan mainan ke ayahnya walaupun belum saatnya dipasang.




Setelah bagian perosotan jadi, langsung rakit bagian ayunannya. Tidak lupa, kakak test drive dulu di perosotan yang sudah jadi. Karena mainan ini 5 in 1, jadi selain ayunan dan perosotan, ada juga gawang untuk bermain sepak bola, ring basket dan juga papan dart. Sementara yang lain merakit bagian yang besar, Tante membantu memompa bola. Eyang kung juga terlihat mulai membantu memasang baut.




Yay! ayunannya sudah jadi. setelah dipastikan semua sudah kencang dan aman, adek mulai coba ayuannya deh. Adek terlihat senang sekali berayun - ayun. Meskipun tidak lama senangnya. karena adek cepat bosan dan memilih turun untuk main dengan bagian - bagian lain yang masih berserakan.




Tidak lengkap rasanya kalau tidak ada yang menangis ya. hahahaha... Karena penasaran dengan ayunannya, atau sengaja ingin usil dengan adiknya, kakak mendorong ayunan kuat sekali dari arah depan tapi sambil jongkok dan tidak beranjak dari tempatnya. alhasil ketika ayunannya berayun kembali ke arah depan, jatuhlah kakak dengan kepala terantuk ayunannya. Mungkin ayunannya mau kenalan dulu kalo kata orang tua jaman dulu. 




Akirnya setelah beberapa jam perakitan, jadi deh mainannya. Kali ini seadanya dulu. Insya Allah nanti akan di dekor lagi ruang bermainnya biar terlihat lebih bagus dan menarik jadi anak - anak semakin betah main di rumahnya. Rencananya, saya akan menambahkan beberapa beanbag, rak buku dan juga tenda anak. Jadi sambil menjaga anak bermain, sekaligus bisa bersantai disini.





Salam Sayang,










Friday, January 15, 2021

KEGIATAN DIKALA PANDEMI : PANEN CABE DI RUMAH

January 15, 2021 0

 

Di rumah saya yang mungil ini masih terdapat sedikit lahan yang berukuran sekitar 1,5 x 2 m. Awalnya sih saya membayangkan lahan ini akan menjadi taman mungil yang cantik. Di tengahnya ditumbuhi satu pohon bunga kamboja yang eksotis biar terasa seperti di Bali. lalu dibawahnya ditumbuhi rumput jepang mini yang lebat dan juga ada beberapa tumbuhan yang bisa digunakan untuk masak atau tumbuhan obat-obatan. Tapi karna kesibukan dan lain hal membuat rebahan terlihat lebih menggoda di waktu senggang. Alhasil Rumput dan beberapa tanaman akhirnya mati karna tidak telaten mengurusnya. Hanya tersisa 3 tanaman yang Alhamdulillah tumbuh sangat subur. Bunga Kamboja, Daun Pandan dan Pohon Cabe.




Kalo kata orang - orang, Pohon cabe di rumah saya ini aneh. Karena Pohonnya Tinggi sekali. Setinggi pohon kamboja di sebelahnya. Sepertinya tanaman cabe ini memang susah payah beradaptasi, melihat pohon kamboja di sebelahnya sangat lebat sehinga menghalangi cahaya matahari sampai ke tanah. Jadilah pohon cabe ini tumbuh tinggi sekali menembus dedaunan kamboja itu. Lihat sendiri  di foto atas, ranting - ranting pohon cabe yang kecil tumbuh berdampingan dengan batang pohon kamboja yang besar. Tapi siapa sangka, tanaman yang tadinya hanya berupa ranting panjang berdaun sedikit, ternyata berbuah lebat tepat dimasa pandemi ini. 




Biasanya, cabe - cabe yang sudah merah dipetik oleh ART di rumah dan sebagian dibawa pulang. Sedangkan yang masih hijau dibiarkan sampai merah di pohon. Nah, beberapa hari yang lalu mulai banyak lagi yang sudah merah pohon. Pas sekali si Kakak sedang rungsing di rumah Terus saja mengajak bermain dan mengganggu saya yang sedang bekerja. Langsung saja saya ajak untuk memanen cabe.




Karena tidak sedang di tempat rekreasi dan ide ini muncul dadakan, tentu saya alat dan bahan tidak dipersiapkan terlebih dahulu. Mulanya saya yang petikkan (karena tinggi). kemudian hasilnya saya berikan ke kakak. Kemudian saya lihat kakak mulai kerepotan karena masing- masing tangannya sudah memegang cabe. 
"Wah sepertinya kita butuh wadah untuk naroh cabenya ya kak?"
"he eh. Iya." Jawab kakak.
Kita cari dulu ya kak ke dalam. Tidak lama kemudian, kita keluar lagi membawa kaleng besar bekas biskuit. Lumayan pegal juga menggendong kakak di leher sembari memberi memberikan aba2 cabe mana yang harus diambil. Tapi perjuangan tidak sia -sia, karena hasil panen hari itu lumayan banyak. 

Ternyata kegiatan semacam ini benar - benar bisa mengurangi Stress lho. Beberapa hari kemudian saat eyang Kungnya main ke rumah, mereka juga asik memetik cabe yang sudah merah. Sampai minta di fotokan seperti ini :





Mungkin Next Project, saya akan benar-benar coba menanam tanaman lain dengan anak-anak. Semoga bukan hanya wacana belaka ya Moms. hihihi...



Salam Sayang,



















Friday, January 8, 2021

THINGS I AM GRATEFULL FOR IN 2020

January 08, 2021 0

 



Selamat Tahun Baru 2021!!


Awal tahun ini rasanya lebih berat dari biasanya karena selain masih di masa pandemi, belum masuk tahun baru saja saya sudah disambut oleh hal yang paling horor bagi para working mom: ART resign. Huft...  Walaupun gelagatnya sudah bisa saya prediksi sebelumnya, tetap saja, Sudah terbayang awal tahun ini akan jadi seperti apa. Ketimbang menambah berat beban pikiran dimasa pandemi ini, saya memilih untuk mengambil pena dan buku jurnal yang sudah saya beli beberapa hari yang lalu, kemudian saya menuliskan Gratitide List selama tahun 2020.


Ternyata ada banyak hal - hal yang patut di syukuri selama tahun pandemi 2020. Kalau dibuat list satu per satu pasti akan sepanjang bill belanja 5 bulan sekaligus. Jadi saya hanya membuat garis besarnya saja.




KELAHIRAN PUTRA KEDUA KAMI. TEPAT SEBELUM JAKARTA PSBB

Saat anak kedua kami lahir awal bulan maret kemarin, Kasus pertama sudah di temukan di depok namun, kondisi saat itu masih aman. RS tempat kami bersalin belum menerapkan protokol covid. Sehingga saya masih bisa ditemani oleh orang tua, teman - teman juga masih bebas datang berkunjung ke RS. Selang satu atau 2 minggu kemudian, barulah Jakarta menerapkan PSBB karena kasusnya dinilai berkembang cepat. Dengan adanya PSBB, SFH dan WFH, saya jadi mendapat banyak bala bantuan pasca persalinan. bantuan paling besar adalah banyak teman bermain kakak yang saat belum genap berusia 2 tahun dan masih sangat membutuhkan perhatian lebih.



KAKAK BERHASIL DI SAPIH TANPA DRAMA DAN MULAI BANYAK BICARA

Setelah mengasihi tandem selama 4 bulan, akhirnya kakak berhasil di sapih dengan metode Weaning With Love pada usia 2 tahun lebih 2 bulan. Bangga dan terharu bercampur menjadi satu saat itu. Selain itu, kakak juga mulai banyak bicara. Awalnya saya khawatir kakak mengalami Speech Delay karena sampai hampir 2 tahun hanya ada beberapa kata saja yang diucapkan. itu pun tidak jelas.


PERUSAHAAN SUAMI AKHIRNYA MENGUDARA

Masih ingat betul saat suami minta restu untuk berhenti dari perusahaan tempatnya bekerja dan fokus pada perusahaannya sendiri. Dimasa pandemi seperti ini, saat banyak perusaaan dan orang - orang lain jatuh bangun untuk beradaptasi dengan kondisi, tentu bisa ditebak jawaban saya saat itu. Tapi sepertinya keyakinan suami jauh lebih besar dari keraguan saya. Alhamdulillah sampai saat ini keputusannya tepat




LEBIH BANYAK WAKTU BERKUALITAS

Kebijakan WFH membuat saya menjadi memiliki ekstra waktu berkualitas. yang tadinya setiap hari hampir 3 jam digunakan untuk perjalanan pulang pergi ke kantor, kali ini tidak. tambahan waktu ini saya gunakan untuk belajar skill baru dan juga untuk memulai blog ini setelah bertahun tahun hanya menjadi resolusi belaka. Selain itu waktu untuk bermain dan mengawal langsung tmbuh kembang anak juga semakin banyak. Hal ini tentunya diimbangi dengan management waktu yang baik


NIKMAT SEHAT

Alhamdulillah selama tahun 2020, kami sekeluarga terhindar dari wabah covid-19. Walaupun tidak sepanjang tahun sehat wal afiat, tapi tetap harus disyukuri kalau kebiasaan baru untuk menjaga kebersihan dan minum vitamin berdampak besar bagi kesehatan diri sendiri dan keluarga.


Jadi, Sudahkah kita bersyukur hari ini???


Salam sayang,







Thursday, December 10, 2020

DRAMA CUKUR RAMBUT ANAK

December 10, 2020 0

 



Cukur Rambut anak?

Hemmm,,, Masih ingat jelas terakhir kali saya dan suami mengantar Kakak Rey cukur rambut. Waktu itu pak suami yakin betul mesin cukur di barber shop kali ini tidak bersuara. Jadi kakak tidak akan takut. Hasil cukurnya juga bagus di suami saya. Akhirnya kami memberanikan diri untuk membawa kakak cukur mengingat rambutnya yang sudah panjang dan terlihat mengganggu. Setelah sounding ke kakak kalo akan cukur rambut, kakak pun setuju. Memasuki barber shop dan selama menunggu kakak tetap tenang sambil sesekali saya suruh melihat anak lain yang sedang dicukur rambutnya dan tetap tenang. Tapi begitu tiba giliran kakak dan mesin cukur mulai menyala di dekat telinga Kakak, Wahhh... Drama pun dimulai. Kakak mulai menanis, sampai akhirnya histeris teriak - teriak di dalam. Senjatapun sudah dikeluarkan semua. Mulai dari memberi mainan, menjanjikan cemilan sampai memberikan hp untuk nonton youtube sudah dilakukan tapi ga mempan. Akhirnya tukang cukurnya pun memotong sekenanya dan hasilnya bikin saya gantian yang mau nangis. huhuhuuu...




Berbagai cara mencukur rambut sudah saya lakukan. Mulai dari membawanya ke salon khusus anak yang ada mainannya itu. Sampai mencukur sendiri di rumah. Hasilnya sama  saja. Begitu mesin mulai dinyalakan dan diarahkan ke rambut kakak, mulai pula dramanya. Jadi, kesimpulan kami adalah kakak takut dengan suara mesin cukurnya





Tapi anehnya, Hal itu tidak berlaku kalo eyang uti nya yang menemani kakak potong rambut. Tidak ada air mata tidak ada teriakan histeris tidak ada drama. Semua aman terkendali. Walaupun raut muka kakak tetap tidak berbohong kalau dia takut dan sepanjang potong rambut kedua tangan kakak mengepal atau berpegang erat pada kursi duduk. Padahal yang dilakukan eyang uti sama saja dengan yang kami lakukan. Tidak. Bahkan eyang utinya tidak melakukan trik seperti yang kami lakukan. Disogok makanan kesukaan ? tidak. Dikasih youtube? tidak. Hanya ditemani sambil sesekali memegangi kepala kakak agar tidak bergerak. Luar biasa memang. 




Dari beberapa artikel yang saya baca, ini merupakan suatu hal yang wajar. Bagi seorang anak, Orang tua, terlebih ibu bak gelembung keselamatan bagi sang anak. Anak tahu kalau dia akan lebih aman berekspresi apapun di depan orang tuanya. Makanya beberapa anak akan terlihat lebih rewel jika berada bersama orang tuanya. Tapi apapun caranya yang penting tidak membahayakan kakak dan kakak mau cukur rambut kami terimaaa. Di luar sana banyak Mommies dengan anak laki - laki yang punya masalah yang sama. Semoga cepat menemukan solusi yaaaa.





Salam Sayang,





Tuesday, December 8, 2020

9 Months Old Baby Ken

December 08, 2020 0

 



Si Adek kecil tgl 6 Desember kemarin sudah genap berusia 9 Bulan. Yaayyy!!! Rencananya senin kemarin mau vaksin MMR + Influenza, tapi ternyata kehabisan vaksin Influenza. Memang vaksin Influenza di tahun 2020 ini sedang banyak dicari karna sedikit banyak akan mengurangi resiko ketika kita terpapar virus Covid19 (Amit-amit, Semoga kita semua Sehat selalu. aamiin). 


Dari hasil cek up kemarin Alhamdulillah semua pertumbuhan Adek masih dalam batas normal. Berat Badan, Tinggi Badan dan Lingkar kepala diatas batas rata-rata Kurva Pertumbuhan WHO. Di usia 9 bulan ini gigi adek juga sudah tumbuh 2 setelah yang pedana tumbuh di usia 7 bulan kemarin. Untuk perkembangannya, seperti yang pernah saya sebutkan di postingan berjudul KOESIONER PRASKRINING PERKEMBANGAN (KPSP), saya menggunakan kuesioner ini sebagai acuan untuk menilai Perkembangan anak.



MOTORIK KASAR




Alhamduliilah lagi, Adek Ken dapat nilai 100 untuk hasil KPSP usia 9 Bulan nya. Semua point di KPSP 9 Bulan dapat dilakukan oleh Adek Ken. Di akhir post ini, saya akan masukkan KPSP untuk Bayi 9 bulan nya ya. Di usia ini, Adek Ken sudah bisa berdiri dengan berpegangan. Kemampuan merangkaknya sudah semakin cepat walaupun adek sepertinya lebih suka merangkak menggunakan telapak kaki ya. hahahahaaa... Duduknya juga sudah tegak dan tidak terhuyung -huyung lagi.


MOTORIK HALUS




Motorik Halus ini adalah point untuk menilai gerakan tangan dan jarinya. Adek sudah bisa makan snack sendiri tanpa tersedak. Di usia ini adek juga mulai hobi melempar barang. Jika di dudukan di kursi makannya dan diberikan mainan, biasanya kalo tidak di masukkan ke mulut (FASE ORAL) pasti adek akan melempar mainan itu dan menunggu kita untuk mengambilkannya lagi, kemudian di lempar lagi deh. Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain ataupun memegang 2 benda di 2 tangan sekaligus juga sudah bisa.



BICARA DAN BAHASA



Point ini yang suka bikin mama khawatir, mengingat kakak di usia ini dulu sangat amat pendiam. Tapi ternyata adek tidak begitu. Adek sudah bisa berceloteh ma ma ma atau pa pa pa atau terkadang ta ta ta. hihihiiii... Mungkin karena sering melihat kakaknya yang mulai ngoceh ditambah di rumah ramai karena mama papa lebih sering WFH, dan pengasuhnya pun ada 2 jadi tidak ada cerita rumah sepi.



SOSIAL




Untuk point sosialnya, Hemmm...

Adek Ken suka sekali bermain dengan kakak. Apalagi bermain dengan mainan yang sedang kakak mainkan. Sepertinya lebih menyenangkan ya dek melihat kakak nangis karna mainannya diambil? hihihiii... Bermain petak umpet dengan kakak, sambil sesekali bertepuk tangan juga sudah bisa. Adek juga sudah bisa menunjukkan emosi marah kalau mainannya diambil atau dilarang memainkan sesuatu. biasanya adek akan mulai merengek sambil menghentak-hentakkan kakinya. Hahahahahaaa..


Tapi,


Adek takut melihat orang baru. Jika ada orang baru yang belum pernah dilihat, adek akan mulai  terisak-isak. Dan jika orang itu berniat mendekat atau menggoda, Adik akan mulai menangis. Walaupun jika ada saya, tidak butuh waktu lama untuk mengakrabkan adik dengan orang tsb, tetap saja Agak disayangkan melihatnya. Mungkin karena efek Stay At Home ya. Sehari - hari adek hanya dirumah berinteraksi dengan orang - orang terdekat saja. Kita tidak bisa membawa adek keluar rumah untuk liburan, bertemu dengan orang banyak atau mengikuti kelas-kelas bayi seperti yang kakak lakukan dulu. Jangankan untuk itu semua, Bertemu nenek saja sangat amat jarang untuk menghindari resiko terular virus. huhuhuuuu... 




Kuesioner Praskrining untuk Bayi 9 bulan


  1. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.
    0306-4 
  2. Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari satu tangan ke tangan yang lain? Benda?benda panjang seperti sendok atau kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai.
  3. Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan atau serbet, kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya mencari di bawah meja atau di belakang kursi?
  4. Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan masing-masing tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab TIDAK bila bayi tidak pernah melakukan perbuatan ini.
  5. Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah ia menyangga sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia mencoba berdiri dan sebagian berat badan tertumpu pada kedua kakinya.
  6. Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti kismis, kacang?kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring atau menggerapai seperti gambar ?
    09-1
  7. Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi duduk sendiri selama 60 detik?
    09-2
  8. Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri?
  9. Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri di belakangnya, apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar kedatangan anda? Suara keras tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
  10. Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar jangkauan bayi, apakah ia mencoba mendapatkannya dengan mengulurkan lengan atau badannya?



Salam Sayang,




Created by Anisyah Surya. Powered by Blogger.